Alat Musik Tradisional merupakan alat musik yang berasal dari daerah itu sendiri dan memiliki ciri khas. Kamu pernah bermain alat musik tradisional, belum?
Sudah menjadi rahasia umum jika Indonesia adalah sebuah negara yang kaya akan nilai budaya. Mulai dari ragam bahasa, tari-tarian, suku, lagu daerah, adat istiadat sampai alat musik tradisional.
Alat musik khas tiap-tiap daerah di Indonesia amat begitu beragam. Untuk itu, sebagai warga negara setempat kamu patut berbangga hati.
Selain itu, kamu juga perlu menjaga kelestarian alat musik tersebut. Salah satunya adalah dengan mengenal terlebih dahulu apa saja alat musik lokal baik itu yang dimainkan dengan cara ditiup, dipukul maupun dipetik dan digesek.
Ilmu pengetahuan tentang bermusik juga perlu kamu wariskan kepada anak cucu nanti. Jangan sampai berhenti di kamu tanpa kamu sebarkan, supaya tetap lestari lho ya!
Pengertian Alat Musik Tradisional
Alat musik tradisional merupakan seperangkat peralatan musik yang senantiasa berkembang turun-temurun dalam suatu daerah guna mengiringi lagu-lagu yang ada di tempat serupa.
Karakteristik alat musik ini dapat dijumpai pada instrumen maupun isi lagu. Biasanya alat musik ini akan mengiringi syair lagu dengan bahasa setempat.
Kamu dapat menjumpai begitu banyak alat musik khas pada tiap-tiap daerah di Indonesia. Bahkan tiap-tiap alat musik tersebut senantiasa berbeda antara satu dengan lainnya.
Keunikan tersebut dapat dilihat berdasarkan teknik permainan, organologi penyajian instrumen musik maupun bentuk alat musik itu sendiri.
Sejarah Alat Musik Tradisional
Tahukah kamu bahwa perangkat musik tradisional hidup di lingkungan masyarakat dengan cara turun temurun agar tetap senantiasa dipertahankan baik untuk hiburan maupun iringan acara tertentu.
Adapun pembabakan alat musik ini di lingkungan masyarakat Indonesia terbagi menjadi 5 masa yakni masa sebelum pengaruh Hindu-Budha, setelah Hindu-Budha, pengaruh Islam, kolonialisme dan masa kini.
1. Masa sebelum datangnya pengaruh Hindu-Budha
Pembabakan pertama perangkat musik tradisional Indonesia diawali pada masa sebelum datangnya pengaruh Hindu-Budha.
Pada masa ini alat musik tersebut dipakai sebagai sarana kegiatan ritual masyarakat setempat. Khususnya pada sejumlah daerah, bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh alat musik tersebut nantinya akan memiliki makna tertentu.
2. Masa setelah munculnya pengaruh Hindu-Budha
Usai masuknya pengaruh Hindu-Budha perangkat musik tradisional mengalami perubahan. Musik berkembang sebagai sarana hiburan di istana (karena pada masa ini banyak bermunculan kerajaan di nusantara).
Biasanya musik tradisional dipakai raja untuk menghibur para tamu yang hadir di kerajaannya. Misalnya, gamelan.
3. Masa adanya pengaruh Islam
Saat peradaban Islam masuk ke Indonesia, musik tradisional kembali mengalami perkembangan. Melalui musik, para pedagang Arab merasa cukup mudah berkomunikasi dengan masyarakat setempat.
Contohnya, dengan pemakaian seperangkat rebana dan gambus. Tidak heran jika hingga saat ini masih sering dijumpai para pemusik tersebut di Indonesia.
4. Masa kolonialisme
Masuknya orang-orang Barat ke Indonesia juga mempengaruhi perkembangan musik tradisional Indonesia.
Bangsa Barat datang ke Indonesia sekaligus untuk mengenalkan alat musik yang ada di bangsa mereka kepada masyarakat setempat. Misalnya, gitar, seruling, selo, biola dan ukulele.
Karena adanya pengenalan musik tersebut, maka musik-musik di zaman kolonialisme memberikan perpaduan antara musik lokal dengan musik Barat. Sajian musik tersebut kemudian familiar dengan sebutan musik keroncong.
5. Masa kini
Saat ini perkembangan alat musik daerah di Indonesia sudah semakin berpadu dengan sejumlah perangkat musik modern.
Tidak heran jika banyak bermunculan sejumlah genre musik seperti jazz, melayu, dangdut, pop, rock hingga R&B.
Meskipun demikian, kamu tetap perlu senantiasa melestarikan perangkat musik tradisional agar generasi mendatang masih tetap bisa menikmatinya.
Fungsi Alat Musik Tradisional
Alat musik tradisional memiliki sejumlah fungsi yang terbilang cukup unik dibanding alat musik modern.
Manfaat alat musik tradisional biasanya digunakan untuk mengekspresikan diri, sebagai media upacara ritual, media hiburan, media komunikasi, sarana ekonomi hingga pengiring tarian daerah.
1. Sarana untuk mengekspresikan diri
Seperti halnya dengan alat musik modern, alat musik khas daerah ini juga berfungsi sebagai media ekspresi diri. Melalui musik, para pemain dapat mengaktualkan potensi diri masing-masing.
Para pemain alat musik tersebut akan mampu untuk mengungkapkan perasaan, gagasan, pikiran, cita-cita diri bahkan urusan dengan masyarakat luas, dunia dan Tuhan.
2. Media untuk upacara ritual tertentu
Salah satu fungsi utama dari alat musik tradisional ialah sebagai media guna upacara budaya atau gelaran ritual tertentu. Adapun yang paling kerap dijumpai adalah upacara pernikahan.
Pada beberapa daerah, bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh suatu alat musik akan memiliki kekuatan tertentu. Tidak heran jika karena alasan tersebut, alat musik tradisional digunakan sebagai sarana kegiatan adat masyarakat.
3. Sebagai media hiburan
Tidak dapat dipungkiri lagi jika alat musik daerah juga dapat dijadikan sebuah media hiburan. Musik dapat menjadi penghilang kejenuhan akibat kepadatan rutinitas harian kamu.
Selain itu, alat musik daerah ini juga dapat dijadikan sebagai sarana rekreasi maupun ajang pertemuan bagi masyarakat setempat.
Biasanya jika ada pertunjukkan musik di suatu daerah, maka banyak masyarakat yang datang menonton.
4. Media komunikasi
Seperangkat alat musik tradisional juga dapat berfungsi sebagai media komunikasi. Hal ini mengingat di beberapa daerah nusantara, sejumlah alat musik dimainkan guna menandai adanya makna tertentu.
Secara umum bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh alat musik tersebut mempunyai pola ritme tertentu serta menjadi sebuah tanda bagi anggota masyarakat setempat atas suatu peristiwa yang terjadi.
Misalnya, bedug atau kentongan. Biasanya alat musik ini dapat dengan mudah dijumpai di masjid dan digunakan sebagai penanda waktu shalat maupun acara keagamaan lainnya.
5. Sarana ekonomi
Tidak hanya dapat dijadikan sebagai media ekspresi diri saja, alat musik daerah juga dapat memberikan nilai ekonomi tersendiri bagi pemusik.
Musik tersebut dapat menjadi sumber pendapatan bagi para pemainnya. Para pemain alat musik tersebut dapat merekam permainan musik mereka ke dalam compact disk dan kemudian menjualnya ke pasaran.
Di samping itu, para pemain musik juga dapat menggelar suatu pertunjukkan bagi masyarakat luas. Melalui cara ini, para pemain musik tentu dapat memperoleh penghasilan serta meningkatkan taraf ekonomi mereka.
6. Media pengiring tari-tarian daerah
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa alat musik khas daerah nusantara juga berperan penting dalam iring-iringan tarian tradisional.
Tiap-tiap tarian daerah biasanya memiliki pengiring musik dari daerahnya sendiri. Bunyi-bunyian khas yang dihasilkan oleh alat musik tersebut nyatanya mampu menjadi ritme menarik dalam suatu tarian tradisional.
Nama-Nama Alat Musik Tradisional
Terdapat begitu banyak alat musik daerah Indonesia yang patut kamu kenali lebih jauh. Kiranya dengan mengenal sejumlah alat musik berikut, maka kamu bisa ikut berperan dalam melestarikan kebudayaan lokal setempat.
1. Angklung
Angklung merupakan salah satu perangkat musik tradisional yang sering digunakan dan berasal dari daerah Jawa Barat.
Hingga saat ini terdapat cukup banyak orkestra yang menggunakan angklung sebagai bagian dari pertunjukkan mereka.
Alat musik yang terbuat dari bambu ini bisa kamu mainkan dengan cara digoyangkan hingga bambu tersebut mengeluarkan bunyi-bunyian tertentu.
2. Aramba
Sekilas Aramba mempunyai bentuk yang amat mirip dengan alat musik gong. Akan tetapi, ukuran Aramba jauh lebih kecil dibandingkan dengan gong.
Cara memainkan alat musik ini yakni hanya dengan dipukul memakai pemukul khusus guna menghasilkan suara yang khas.
3. Bende
Di daerah Lampung kamu bisa menjumpai sebuah alat musik yang sangat indah bernama Bende. Bende merupakan salah satu jenis perangkat musik yang termasuk dalam kategori idiofon.
Jadi, Bende menghasilkan suara khas dari bahan pokok alat musik tersebut. kamu dapat memainkan Bende dengan cara dipukul menggunakan pemukul khusus.
Biasanya pemukul Bende akan dilapisi kain empuk pada bagian ujungnya guna menghasilkan bunyi-bunyian yang pas.
Perangkat musik ini dapat begitu mudah dijumpai dalam gelaran tarian Lampung maupun pada ritual upacara tertentu.
4. Bonang
Bonang merupakan jenis alat musik daerah yang dipakai pada pagelaran gamelan. Alat musik khas daerah Jawa Timur ini terbuat dari material kuningan yang seringkali dipakai untuk ritual upacara adat setempat.
Bahkan, pada masa masuknya Islam di nusantara Bonang digunakan oleh beberapa Wali Songo untuk mengenalkan agama Islam.
5. Cengceng
Dalam suatu perayaan adat istiadat Bali, alat musik ini senantiasa digunakan. Termasuk di dalamnya pada acara pernikahan.
Kamu dapat memainkan alat musik Cengceng dengan meletakkan kedua tangan untuk saling dibenturkan. Karena suaranya yang khas dan unik tidak heran jika Cengceng termasuk ke dalam kategori alat musik idiofon.
6. Doli-Doli
Alat musik daerah Bengkulu ini memiliki bentuk menyerupai setengah lingkaran dan sekilas tampak seperti gendang.
Apabila gendang dimainkan dengan cara dipukul pada kedua sisinya, Doli-Doli dipukul hanya pada bagian sisi atas saja. Selain itu, tiap sisi Doli-Doli juga dihias dengan perpaduan warna cerah dan desain cukup unik.
7. Ganda
Alat musik daerah Gorontalo yang juga akrab disebut Kanda ini memiliki bentuk menyerupai gendang. Alat musik ini dapat kamu mainkan dengan cara dipukul pada bagian sisi atasnya saja.
Namun, untuk persoalan ukuran alat musik, Ganda cenderung jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Gendang maupun Doli-Doli.
8. Garantung
Garantung merupakan salah satu jenis alat musik khas dari daerah Sumatera Utara. Lebih tepatnya, Garantung adalah alat musik khas Batak Toba yang dimainkan dengan alat pemukul khusus.
Perangkat musik ini biasanya terbuat dari potongan kayu yang disusun hingga 7 bilah. Tiap-tiap susunan kayu tersebut nantinya akan mempunyai ritme nada sendiri-sendiri.
9. Gendang
Sama halnya seperti Bonang, Gendang juga merupakan perangkat musik tradisional yang juga dipakai dalam pagelaran gamelan.
Uniknya, tiap-tiap daerah di Indonesia juga memiliki gendang dengan versinya masing-masing. Meskipun gendang secara original adalah asli milik masyarakat Yogyakarta.
Alat musik ini dimainkan menggunakan cara diketuk atau dipukul pada sisi kulit bagian kanan dan kirinya.
10. Geso-Geso
Dari tanah Toraja, kamu dapat menjumpai Geso-Geso sebagai perwakilan alat musik daerah setempat. Geso-Geso terbuat dari kayu dan tempurung kelapa yang nantinya akan diberi senar tertentu.
Cara memainkannya adalah dengan digesek dengan alat khusus sehingga mampu menghasilkan bunyi-bunyian yang merdu.
11. Gong
Gong merupakan salah satu jenis perangkat musik idiofon karena mempunyai bunyi-bunyian unik. Alat musik khas daerah Jawa Tengah ini mampu menghasilkan suara dari keseluruhan getaran alat musik itu sendiri.
Gong biasanya digunakan sebagai penghasil musik pengiring tarian tradisional Jawa Tengah maupun acara ritual budaya lainnya.
12. Kecapi
Kecapi merupakan salah satu alat musik daerah Jawa Barat yang mampu mengeluarkan bunyi-bunyian merdu dari dawainya.
Perangkat musik yang termasuk ke dalam kategori kordofon ini mampu mengeluarkan suara merdu sebagai pengiring Mamaos Cianjuran, Tembang Sunda atau Kacapi Suling.
Adapun cara memainkannya adalah dengan dipetik pada bagian dawai.
13. Kolintang
Kolintang atau juga familiar dengan Kulintang merupakan suatu alat musik asli dari daerah Minahasa, Sulawesi Utara.
Bentuk alat musik ini berupa segiempat trapesium dengan sejumlah bilahan kayu berukuran beda. Tiap-tiap bilah kayu nantinya akan mengeluarkan bunyi-bunyian khas apabila dipukul.
Alat musik idiofon ini sering dimainkan dalam gelaran acara tradisional hingga pertunjukkan modern.
14. Lalove
Lalove memiliki bentuk serupa dengan seruling. Alat musik khas daerah Sulawesi Tengah ini terbuat dari bilah bambu yang termasuk ke dalam kategori alat musik sakral.
Jadi, tidak semua orang diizinkan untuk memainkan Lalove. Biasanya alat musik ini digunakan untuk mengiringi ritual penyembuhan tertentu oleh Suku Kaili di daerah tersebut.
15. Panting
Panting adalah alat musik khas daerah Kalimantan Selatan yang begitu digemari karena mampu menghasilkan suara unik.
Perangkat musik ini berbentuk layaknya gitar namun memiliki ukuran lebih kecil. Badan Panting diciptakan dari kayu rajawali, kayu nangka pulantan serta sejumlah kayu khas setempat.
Bodi Panting mempunyai sejumlah rongga yang ditutup dengan kulit maupun triplek dan diberi senar.
16. Rebab
Rebab merupakan salah satu alat musik lokal khas daerah Jawa Barat. Alat musik ini berbentuk layaknya busur panah serta dapat dimainkan dengan cara digesek mirip biola.
Perangkat musik yang juga dikenal dengan nama rabab,rebab atau rababah ini dulunya disebarkan melalui jalur-jalur perdagangan Islam nusantara.
17. Sampe
Sampe adalah salah satu jenis perangkat musik konvensional yang termasuk ke dalam kategori kordofon.
Alat musik asli dari daerah Kalimantan Timur ini mampu mengeluarkan bunyi-bunyian sendiri dari senar atau dawai yang dimiliki.
Apabila kamu lihat dari segi bentuknya, maka sekilas alat musik ini cukup familiar dengan kecapi.
18. Santu
Jika kamu berkunjung ke daerah Sulawesi Tengah, tentu dapat dengan mudah menemukan Santu. Alat musik khas Sulteng ini berbentuk tabung yang dapat kamu mainkan dengan cara dipetik.
Alat musik ini terbuat dari bahan bambu, yang mana pada kulit arinya dibentuk menjadi empat bagian. Sementara itu, bagian tengahnya dibuat lubang yang berfungsi sebagai resonator.
19. Talindo
Talindo atau Popondi merupakan alat musik tersohor di daerah Bugis. Alat musik ini biasanya dapat dimainkan dengan cara dipetik pada bagian senar.
Alat musik ini akan dimainkan pada gelaran perayaan pesta panen. Alat musik ini juga mempunyai bentuk yang unik sehingga membuat banyak orang merasa tergelitik untuk memainkan Talindo.
20. Tifa
Jika bicara mengenai alat musik daerah, Tifa tentu tidak boleh ditinggalkan. Sekilas, perangkat musik ini nampak begitu mirip dengan gendang.
Alat musik khas daerah Papua dan Maluku ini dapat kamu mainkan dengan cara dipukul sehingga mampu menghasilkan bunyi-bunyian yang merdu. Sebagai alat musik khas, Tifa mempunyai sejumlah keunikan tersendiri.
Pada tiap sisinya, Tifa memiliki sejumlah ukiran-ukiran khas Maluku dan Papua. Ukiran-ukiran penghias ini tentu semakin memperindah tampilan alat musik tersebut.
Tidak heran jika banyak turis berdatangan dan ingin menelisik lebih jauh tentang Tifa karena tampilannya yang begitu menarik.
Bahkan warga setempat juga menjadikan Tifa sebagai buah tangan tradisional khas daerah tersebut bagi para wisatawan.
Sungguh begitu beragamnya alat musik tradisional Indonesia. Mulai dari masa sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha hingga masa kini terdapat begitu banyak alat musik yang dapat kamu ketahui.
Agar generasi mendatang masih tetap bisa menikmati musik tradisional tersebut, ada baiknya jika kamu turut serta dalam upaya pelestariannya.
Originally posted 2021-12-17 03:47:57.