Memahami cara menghitung obligasi sangatlah penting bagi seorang investor. Ini akan membantu investor melihat potensi keuntungan yang akan didapatkan.
Selain itu perhitungan ini juga bisa menjadi bahan pertimbangan sebelum akhirnya menanamkan modal pada obligasi.
Ada beberapa poin penting yang bisa diperhitungkan dalam obligasi. Berikut akan dibahas contoh perhitungan dari poin-poin penting tersebut:
1. Kupon Obligasi
Pertama, mari bicarakan cara perhitungan kupon obligasi yang merupakan sumber keuntungan utama dari instrumen ini. Kupon ini merupakan bunga yang akan dibayarkan emiten secara berkala. Waktu pembayarannya bervariasi, bisa setiap 1 bulan sekali maupun 6 bulan sekali.
Contoh kasus yang bisa dijadikan referensi adalah perhitungan kupon untuk Obligasi Negara seri FR. Obligasi ini membayarkan kupon 2 kali setahun atau 6 bulan sekali. Rumus perhitungannya adalah kupon dikalikan nilai nominal.
Setelah mendapatkan hasil perkalian tadi maka dibagi menjadi 2 karena pembayarannya 2 kali dalam setahun. Selanjutnya hasil dari pembagian ini akan dikurangi Pph atau pajak penghasilan sebanyak 15%.
Baca Juga: Pengertian Obligasi
2. Capital Gain
Sumber keuntungan lain dari investasi obligasi ini adalah capital gain. Capital gain merupakan keuntungan yang diperoleh dari hasil transaksi di pasar sekunder. Ini didapatkan jika investor menjual obligasi di pasar sekunder dengan harga tertentu.
Misalnya, investor menjual obligasi dengan harga 102% dari harga awal pembelian Rp100 juta. Dari angka-angka ini maka bisa didapatkan potensi keuntungan sebesar Rp2 juta. Cara perhitungannya:
Rp100 juta x (102-100)% = Rp2 juta
3. Current Yield
Berikutnya mari pelajari cara menghitung obligasi dari current yield. Ini merupakan nilai imbal hasil yang didapat dalam kurun waktu satu tahun dengan cara menghitung tingkat kupon obligasi dibagi harganya.
Contoh kasusnya, investor melakukan pembelian obligasi sebanyak 98% dari nilai nominal dan nilai kuponnya adalah 10%. Dari data ini maka didapatkan nilai keuntungan investor dengan perhitungan:
Nilai kupon : harga beli obligasi
0,98: 0,1 = 0,102 atau 10,2%
Baca Juga : Syarat Menerbitkan Obligasi
3. Yield to Maturity
Selanjutnya ada Yield to Maturity atau YTM yang juga menjadi komponen penting dari profit obligasi. Ini merupakan potensi keuntungan per tahun yang didapatkan dari kupon dan selisih harga jika investor menyimpan obligasi sampai jatuh tempo.
Yield akan bergerak terbalik dengan harga obligasi. Saat harga turun maka yield akan naik dan begitu juga sebaliknya. Berikut adalah rumus perhitungan YTM yang melibatkan beberapa faktor:
YTM = INT + (M−PVn)(M+PV):2
Keterangan:
- YTM: Yield to Maturity
- INT: nilai kupon
- M: maturity value
- N: jangka waktu obligasi
4. Accrued Interest
Ada pula perhitungan accrued interest atau bunga berjalan. Ini adalah kupon yang akan dibayar pembeli kepada penjual obligasi jika ternyata terjadi transaksi beli di antara tanggal pembayaran kupon.
Berikut adalah rumus perhitungan Accrued Interest (AI):
- AI = N x cn x aE
- N: nilai nominal
- C: tingkat kupon
- n: frekuensi pembayaran kupon dalam jangka waktu setahun
- a:periode antara tanggal pembayaran kupon sampai tanggal setelmen
- E: periode antara tanggal pembayaran kupon sampai tanggal pembayaran selanjutnya
Baca Juga : Contoh Surat Obligasi
Pada dasarnya cara menghitung obligasi ini memang cukup kompleks. Ada banyak faktor yang terlibat dan harus diperhatikan saat melakukan perhitungan.
Pastikan untuk membuat perhitungan secara cermat sehingga bisa mendapatkan hasil analisis yang akurat sebelum berinvestasi.
Selain membuat perhitungan secara cermat, baca juga info investasi obligasi sebanyak-banyaknya.
Web kami theinsidemag.com menyajikan info tentang obligasi dan investasi lainnya secara lengkap. Semoga bisa dijadikan referensi dalam melakukan investasi agar untung melimpah.