Pengetahuan mengenai cara menghitung persentase keuntungan saham sangat penting untuk dimiliki oleh para investor.
Tujuan utama investasi saham adalah untuk mendapat keuntungan. Jadi, cara perhitungannya juga harus diketahui dengan jelas dan tepat.
Indikator Untung Rugi Saham
Sebelum masuk ke perhitungan persentase laba saham, pahami dulu seperti apa indikator untung ruginya. Pada beragam jenis platform atau aplikasi investasi saham, biasanya untung dan rugi saham akan ditunjukkan dengan angka persentase.
Investor bisa melihat dengan jelas apakah persentasenya plus atau minus. Selain persentase ini, investor juga bisa menemukan indikator warna yang menunjukkan naik dan turun nilai saham. Jika naik maka indikatornya hijau dan jika turun akan berwarna merah.
Namun perlu dicatat bahwa persentase keuntungan dan kerugian investasi saham akan ditentukan oleh tingkat naik dan turunnya nilai investasi sesuai modal awal. Jadi harus dilihat kembali berapa modal awal yang digunakan untuk membeli saham tersebut.
Sementara itu, persentase kenaikan dan penurunan harga saham akan ditentukan tingkat kenaikan dan penurunannya saat ini dibandingkan periode awal. Dari sini akan lebih mudah diambil kesimpulan apakah investor menerima laba atau rugi.
Baca Juga: Contoh Soal Metode Ekuitas Investasi Saham
Menghitung Keuntungan Saham
Pada dasarnya ada dua jenis sumber keuntungan investasi saham. Pertama adalah capital gain dan yang kedua adalah dividen.
Mari cari tahu cara menghitung persentase keuntungan saham sesuai dengan dua jenis sumber laba tersebut.
1. Capital Gain
Ini merupakan jenis keuntungan yang diperoleh dari menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya. Sama seperti prinsip jual beli produk pada umumnya. Berikut adalah rumus persentase keuntungan saham berdasarkan capital gain:
Persentase keuntungan saham = Nominal keuntungan saham / Modal awal pembelian saham x 100%
Contoh kasus:
Andi membeli saham sebanyak 1000 lembar dengan harga Rp2.000,00 per lembar. Total pembeliannya adalah Rp2 juta. Selang 4 bulan kemudian, harga saham naik jadi Rp2.500,00 per lembar dan akhirnya dijual.
Dari kondisi tersebut diketahui bahwa capital gain yang diperoleh Andi adalah Rp2,5 juta dikurangi Rp2 juta berarti ada Rp500 ribu keuntungan. Perhitungan persentasenya adalah sebagai berikut:
Persentase keuntungan = 500.0002.000.000 x 100% = 25%
Baca Juga : Saham Bluechip
2. Dividen
Berikutnya adalah keuntungan berdasarkan dividen. Dividen ini adalah laba yang diperoleh dari hasil pembagian keuntungan perusahaan yang punya saham tersebut. Nilai dividennya akan ditentukan oleh perusahaan melalui RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham.
Contoh kasus:
Tahun 2020, perusahaan A mendapatkan laba bersih Rp2 triliun. Sesuai RUPS, diputuskan bahwa dana sebanyak Rp300 miliar akan dibagikan kepada semua pemegang saham.
Dalam kondisi tersebut, diketahui bahwa ada total 100 juta lembar saham yang beredar di publik. Artinya, satu lembar saham akan menerima Rp3.000,00. Jika seorang investor punya saham 1000 lembar, berarti ia akan menerima dividen sebanyak Rp3 juta.
Cara menghitung persentase keuntungan saham dari dividen ini juga sama seperti rumus perhitungan di poin sebelumnya. Misalnya, modal awal yang dikeluarkan untuk membeli saham 1000 lembar adalah Rp20 juta maka perhitungannya sebagai berikut:
Persentase keuntungan = 3.000.00020.000.000 x 100% = 15%
Perhitungan laba ini penting untuk dilakukan agar bisa menganalisis investasi saham lebih dalam lagi. Investor jadi tahu apakah saham tersebut menghasilkan untung yang memuaskan atau tidak.
Seperti itulah cara menghitung persentase keuntungan saham berdasarkan capital gain maupun dividen. Pastikan untuk melakukan perhitungan secara berkala dan teliti.
Ini bisa jadi bahan analisis untuk membeli atau menjual saham agar dapat cuan lebih besar. Demikian ulasan investasi dari kami theinsidemag.com semoga bisa dijadikan referensi.