Efek Rumah Kaca

Efek Rumah Kaca adalah istilah yang menjelaskan bahwa bumi memiliki efek seperti yang terdapat dalam rumah kaca, yakni panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi.

Pasti kamu sudah tidak asing dengan istilah efek rumah kaca? Efek ini sangat berpengaruh bagi kehidupan luas. FYI, kami juga telah membahas efek fotolistrik di hari yang lalu.

Walaupun efek terjadi secara alami, namun kegiatan manusia yang tidak bertanggung jawab semakin memperburuk dampak yang terjadi di bumi.

Sebagai generasi yang bertanggung jawab, sudah seharusnya setiap orang peduli dengan lingkungan. Ada banyak hal yang perlu diketahui mengenai efek ini, termasuk cara untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkannya.

Pengertian Efek Rumah Kaca

Pengertian Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan bahwa bumi memiliki efek seperti yang terdapat dalam rumah kaca, yaitu panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi.

Gas-gas yang terdapat di atmosfer, misalnya karbon dioksida dapat menahan panas matahari yang membuat panas matahari menjadi terperangkap.

Seharusnya, matahari memancarkan sinar di siang hari untuk membuat bumi menjadi hangat dan mendingin di malam hari.

Namun, sebagian panas yang seharusnya dipantulkan terperangkap oleh gas-gas rumah kaca yang berada pada atmosfer akibat adanya efek rumah kaca.

Hal tersebut menjadi alasan mengapa bumi semakin hangat setiap tahunnya. Bagaimana kawan? Sudah sedikit paham mengenai apa itu efek rumah kaca?

Manfaat Efek Rumah Kaca

Manfaat Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca adalah proses alami yang terjadi di bumi dan bertugas dalam menjaga permukaan bumi agar tetap hangat. Selain mendapat radiasi dari matahari, bumi juga melepaskan radiasi panas ke atmosfer.

Hal tersebut terjadi karena peran dari gas-gas rumah kaca, seperti uap air, karbon dioksida, dinitrogen oksida, dan gas metana.

Perlu kamu ketahui bahwa jika tidak ada gas-gas rumah kaca, maka permukaan bumi akan memiliki temperatur yang rendah.

Hal tersebut diakibatkan oleh panas bumi yang dilepas seluruhnya ke ruang angkasa di malam hari. Permukaan bumi juga mungkin menjadi panas sekali (panas dari radiasi diterima seluruhnya tanpa dikembalikan ke ruang angkasa oleh atmosfer).

Memang efek rumah kaca tidak selalu berdampak buruk untuk bumi dan kehidupan. Akan tetapi, aktivitas yang dilakukan manusia saat ini banyak yang membuat keadaan lingkungan semakin buruk. Setiap orang perlu berkomitmen dalam memperbaiki keadaan untuk lingkungan yang lebih baik.

Penyebab Efek Rumah Kaca

Penyebab Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh gas-gas rumah kaca. Beberapa gas yang berada di atmosfer dengan persentase kontribusinya untuk rumah kaca, yaitu:

  • CFC dan HFC
  • Nitrogen Oksida (N2O)
  • Ozon (O3) 3-7%
  • Methana (CH4) 4-9%
  • Karbon dioksida (CO2) 9-26%
  • Uap air (H2O) 36-70%

Gas-gas tersebut juga dibutuhkan oleh bumi agar tidak terlalu dingin, namun akibat dari revolusi industri, gas berbahaya menjadi meningkat di atmosfer yang membuat konsentrasinya meningkat dikarenakan perbuatan manusia.

Apabila konsentrasi dari gas rumah kaca semakin meningkat, efek yang dirasakan juga akan semakin besar. Berikut merupakan beberapa penyebab yang mengakibatkan tingginya konsentrasi gas rumah kaca, yaitu:

1. Pemakaian Bahan Bakar Fosil

Pemakaian bahan bakar fosil, misalnya batu bara dan minyak bumi yang dilakukan secara berlebihan akan memberikan dampak buruk pada kualitas udara dan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.

Konsentrasi karbon dioksida akan meningkat akibat pembakaran bahan bakar fosil.

2. Pembakaran Hutan

Pohon dan hutan memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan, karena bisa mengubah karbon dioksida menjadi oksigen. Aktivitas manusia yang berlebihan dalam menebang pohon membuat fungsi hutan menjadi rusak.

Selain itu, pembakaran hutan juga menghasilkan gas rumah kaca yang bisa meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca.

3. Industri Pertanian

Industri pertanian dalam skala besar akan memerlukan pupuk dalam jumlah yang banyak. Pupuk tersebut akan melepaskan gas nitrogen oksida yang merupakan gas rumah kaca ke atmosfer.

4. Limbah Tambang dan Industri

Industri-industri yang dilakukan, seperti pabrik pupuk, penambangan batu bara, dan pabrik semen akan menghasilkan gas berupa karbon dioksida.

5. Limbah Rumah Rangga

Rumah tangga adalah unit terkecil yang menghasilkan sampah dan limbah. Apabila dibiarkan terus menerus, limbah rumah tangga akan menghasilkan karbon dioksida dan gas metana yang dihasilkan oleh bakteri pengurai sampah.

6. Pencemaran Laut

Lautan akan menyerap karbon dioksida dalam jumlah yang banyak, namun terjadinya pencemaran laut yang diakibatkan oleh sampah dan industri membuat laut tercemar.

Hal tersebut mengakibatkan ekosistem laut menjadi rusak dan tidak bisa menyerap karbon dioksida secara optimal.

Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca

Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca

Tahukah kamu bahwa efek rumah kaca sebenarnya terjadi secara alami dengan bantuan dari sinar matahari? Atmosfer bumi terdiri dari empat lapisan, lapisan paling bawah yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer.

Ketika matahari memancarkan radiasi maka berlaku beberapa keadaan, yaitu:

1. 35% dari radiasi matahari tidak sampai di permukaan bumi. Radiasi gelombang pendek, seperti alfa, beta, dan gamma akan terserap habis pada lapisan teratas dan sisanya akan dipantulkan lagi ke luar angkasa.

2. Sementara itu, 65% sisanya akan masuk ke lapisan troposfer. Penjelasan mengenai lapisan yang masuk ke lapisan troposfer, yaitu:

  • 14% akan diserap oleh molekul gas, debu, dan uap air.
  • 51% sampai ke permukaan bumi dengan ketentuan yaitu 37% adalah radiasi langsung. 14% adalah radiasi difus yang telah terhambur oleh molekul gas pada lapisan troposfer.
  • Radiasi yang sampai ke bumi selanjutnya akan diserap sebagian dan sisanya dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah.

Sinar inframerah yang dipantulkan akan diserap oleh gas-gas rumah kaca. Sinar inframerah yang terperangkap tersebut yang mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi naik.

Saat ini permasalahannya adalah kadar gas rumah kaca yang semakin banyak akibat ulah manusia. Hal tersebut dapat membuat sinar inframerah yang terperangkap akan semakin banyak dan bisa mengancam kehidupan yang ada di permukaan bumi.

Baca juga yuk beberapa materi lain:
1. Hukum Archimedes
2. Hukum Newton
3. Besaran Pokok dan Turunan

Dampak Efek Rumah Kaca

Dampak Efek Rumah Kaca

Apabila keadaan ini terus dibiarkan tanpa solusi maka bumi akan menjadi semakin panas. Permukaan bumi yang panas akan membuat es di kutub utara dan selatan menjadi mencair.

Jika es di kutub mencair maka permukaan air laut juga akan menjadi tinggi yang bisa memberikan dampak buruk bagi dunia. Dampak-dampak yang ditimbulkan dari efek rumah kaca, yaitu:

1. Mencairnya Es di Kutub

Kenaikan temperatur setiap tahun akan membuat es yang ada di kutub mencair. Apabila es di kutub mencair maka ekosistem yang berada di kutub juga akan terancam punah.

2. Meningkatnya Ketinggian Air Laut

Akibat es di kutub yang mencair maka ketinggian air laut juga akan meningkat.  Saat air laut meninggi, populasi yang berada di sekitar laut dan pantai harus pindah ke lokasi yang lebih tinggi.

Kota-kota besar di dunia akan lumpuh, karena kebanyakan kota besar terletak di dekat pantai.

3. Pemanasan Global

Salah satu fenomena yang terjadi saat ini adalah pemanasan global yaitu meningkatnya suhu di permukaan bumi.

Fenomena tersebut akan membahayakan seluruh ekosistem yang ada dan membuat kehidupan manusia dalam bahaya.

4. Lapisan Ozon yang Menipis

Gas rumah kaca, seperti nitrogen oksida akan berdampak pada penipisan lapisan ozon. Ketika lapisan ozon menipis, sinar ultraviolet matahari bisa tembus sampai permukaan bumi yang akan membahayakan makhluk hidup.

5. Laut Menjadi Asam

Apabila laut menyerap gas-gas berbahaya secara berlebihan maka air laut akan berubah menjadi asam. Terumbu karang dan makhluk hidup yang ada di laut juga akan terancam punah.

Contoh Efek Rumah Kaca

Contoh Efek Rumah Kaca

Berikut adalah beberapa contoh-contoh dari efek rumah kaca:

1. Pembakaran Sampah

Salah satu kebiasaan yang masih banyak dilakukan saat ini adalah pembakaran sampah untuk mengatasi permasalahan sampah yang menumpuk.

Karbon dioksida yang dihasilkan dari pembakaran sampah akan menyumbang tingginya konsentrasi gas berbahaya.

Selain itu, tanah tempat pembakaran juga akan menjadi tidak subur.

2. Pemakaian Listrik yang Berlebihan

Pemakaian listrik yang berlebihan dan boros merupakan salah satu contoh yang tanpa disadari dilakukan oleh banyak orang. Umumnya, kebanyakan pembangkit listrik akan mengeluarkan gas rumah kaca.

Oleh karena itu, mulai saat ini hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi pemakaian listrik yang tidak diperlukan dan memilih produk elektronik dengan fitur hemat energi.

3. Banyaknya Penggunaan Kendaraan

Untuk memudahkan aktivitas, banyak orang yang ingin membeli kendaraan, terutama jika kamu melihatnya di kota besar.

Padahal salah satu penyebab terjadinya rumah kaca adalah akibat penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan.

Apalagi kendaraan yang digunakan saat ini belum hemat bahan bakar.

Cara Mengatasi Efek Rumah Kaca

Cara Mengatasi Efek Rumah Kaca

Walaupun saat ini efek dari rumah kaca sudah benar-benar terjadi, bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan untuk memperbaiki masalah tersebut. Berikut merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan menanggulangi efek dari rumah kaca, yaitu:

1. Manfaatkan Bahan Bakar yang Ramah Lingkungan

Di Indonesia, penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan memang belum banyak ditemukan. Salah satu contoh penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan adalah bahan bakar listrik dan panel surya.

Bahan bakar pengganti tersebut bisa disebut ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polutan yang dapat membahayakan lingkungan.

2. Hemat Energi Listrik

Listrik adalah salah satu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan, namun gunakan listrik secara bijak dan hanya ketika diperlukan saja.

Hal tersebut menjadi salah satu kontribusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan batu bara yang dapat mengakibatkan emisi gas karbon dioksida di udara.

3. Menggunakan Pupuk Organik

Kebiasaan menggunakan pupuk anorganik atau pupuk kimia yang dilakukan secara terus menerus dapat membahayakan lingkungan dan makhluk hidup. Penggunaan pupuk kimia dapat diganti menjadi pupuk organik dengan kadar yang optimal, sehingga hasil pertanian tetap bagus.

Ketika penggunaan pupuk kimia dikurangi maka emisi dari gas N2O juga menjadi lebih berkurang.

4. Melakukan Penanaman Hutan atau Reboisasi

Hutan yang ditebang secara tidak bertanggung jawab akan berdampak negatif pada kehidupan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.

Pohon-pohon di hutan akan menyerap karbon dioksida dan uap air untuk melakukan fotosintesis. Sehingga, jumlah karbon dioksida menjadi berkurang.

5. Membatasi dan Mengurangi Penggunaan Plastik

Plastik merupakan salah satu hal yang sulit dihilangkan dari kebiasaan masyarakat. Plastik adalah polimer yang sulit terurai, sehingga banyak masyarakat yang membakarnya.

Pembakaran plastik akan menghasilkan gas berbahaya yaitu karbon dioksida dalam jumlah yang cukup besar.

Hal yang dapat dilakukan sebagai bentuk pencegahan adalah dengan menggunakan botol minum atau tas belanja sendiri.

6. Mengolah Limbah Peternakan

Salah satu penyumbang gas rumah kaca adalah limbah, termasuk limbah hasil peternakan. Supaya emisi karbon dioksida dan metana menjadi berkurang, limbah dapat diolah menjadi hal yang bermanfaat, seperti biogas.

Biogas dapat digunakan untuk sumber energi pengganti dari bahan bakar fosil.

Demikianlah penjelasan efek rumah kaca secara lengkap dari kami theinsidemag.com apabila ada pertanyaan silakan jelaskan di bawah ini ya. Kamu juga bisa belajar mengenai efek doppler atau efek compton di blog kami.

Originally posted 2022-01-12 19:59:46.

Leave a Comment