Elektron Valensi di dalam ilmu kimia, merupakan elektron pada kelopak terluar yang terhubung dengan suatu atom, dan dapat berpasrtisipasi dalam pembentukan ikatan kimia jika kelopak terluar belum penuh.
Materi ini adalah materi dasar Kimia yang dipelajari pada kelas pertama di SMA. Secara umum, biasanya Anda mempelajari ini di semester awal.
Untuk itu, apabila memang Anda serius mempelajari bagaimana tentang materi kali ini, harus di simak baik-baik bahkan di amati.
Pembahasan akan dimulai dari pengertian, contoh soal, fungsi, jumlah beserta cara mencari elektron valensi.
Adapun untuk materinya adalah di bawah ini. Sudah siap bukan Anda menyimak secara lebih jauh mengenai materi kimia kali ini? Yuk, dibaca!
Pengertian Elektron Valensi
Hal yang selalu di bahas mengenai sebuah materi adalah pengertian. Sebab, akar dari pembelajaran adalah harus mengetahui apa yang dipelajari.
Secara umum, elektron valensi adalah elektron dalam atom yang berperan dalam pembentukan ikatan kimia.
Pada unsur-unsur golongan utama (IA, IIA, IIIA, hingga VIIIA), elektron valensi adalah elektron yang berada pada kulit elektron terluar.
Dalam ikatan kovalen tunggal, kedua atom yang berikatan menyambungkan satu elektron valensi untuk membentuk pasangan bersama.
Kehadirannya dapat menentukan sifat kimia unsur, seperti valensinya yang menentukan apakah dapat berikatan dengan unsur lain.
Jika iya, seberapa cepatkah dan seberapa banyak ia dapat berikatan?
Untuk unsur golongan utama, elektron valensi hanya dapat ada di kelopak elektron terluar; pada logam transisi, elektron valensi ini juga bisa berada di kelopak dalam.
Sebuah atom dengan kelopak elektron valensi tertutup (sesuai dengan konfigurasi elektron s2p6) cenderung bersifat lembam secara kimia.
Atom dengan 1 atau 2 elektron valensi lebih banyak daripada yang dibutuhkan untuk kelopak “tertutup” sangat reaktif karena alasan:
- Ia memerlukan energi yang relatif rendah untuk menghilangkan elektron valensi membentuk ion positif.
- Karena kecenderungan untuk mendapatkan maupun menghilangkan atau untuk berbagi elektron valensi.
Serupa dengan elektron pada kelopak bagian dalam, elektron valensi memiliki kemampuan untuk menyerap maupun melepaskan energi dalam bentuk foton.
Penyerapan energi dapat memicu elektron untuk berpindah (melompat) ke kelopak yang lebih luar.
Hal ini dikenal sebagai eksitasi atom. Atau elektron dapat terlepas dari kelopak valensinya meninggalkan atom; ini disebut sebagai ionisasi membentuk ion positif.
Ketika elektron kehilangan energinya (yang menyebabkan emisi foton), ia dapat berpindah ke kelopak bagian dalam yang belum terisi penuh.
Tingkat energi valensi sesuai dengan bilangan kuantum utama (n = 1, 2, 3, 4, 5, …..) diberi label alfabetis dengan huruf yang digunakan dalam notasi sinar-X (K, L, M, …).
Elektron Valensi dan Sistem Periodik Unsur
Sifat-sifat dari suatu unsur sangat bergantung kepada konfigurasi elektronnya, terutama pada jumlah elektron valensinya.
Unsur-unsur dengan jumlah elektron valensi yang sama umumnya memiliki kemiripan sifat.
Oleh karena sistem periodik unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat.
Terdapat hubungan antara konfigurasi elektron atom unsur dan letak unsur dalam sistem periodik, dimana:
- Nomor periode sama dengan jumlah kulit elektron.
- Nomor golongan sama dengan jumlah elektron valensi (kecuali unsur He pada golongan VIIIA dan unsur golongan transisi).
Konduktivitas Listrik
Elektron valensi juga bertanggung jawab terhadap konduktivitas listrik suatu unsur; akibatny, unsur dapat dikelompokan sebagai logam, no-logam, atau semikonduktor.
Unsur logam umumnya mempunyai konduktivitas listrik yang tinggi ketika berada di dalam keadaan padat.
Pada masing-masing baris tabel periodik, logam terletak di sebelah kiri non-logam, sehingga logan memiliki lebih sedikit elektron valensi yang mungkin daripada non-logam.
Namun, elektron valensi atom logam memiliki energi ionisasi kecil, dan dalam keadaaan padat elektron ini relatif bebas meninggalkan 1 atom untuk bergabung dengan atom lain.
Elektron “bebas” semacam ini dapat dipindahkan di bawah pengaruh medan listrik, dan gerakannya mengandung arus listrik.
Ia bertanggung jawab terhadap konduktivitas listrik logam. Tembaga, aluminium, perak, dan emas adalah contoh konduktor yang baik.
Unsur non-logam memiliki konduktivitas listrik rendah; ia bertindak sebagai isolator.
Unsur semacam ini dapat dijumpai di sebelah kanan tabel periodik, dan memiliki kelopak valensi sekurang-kurangnya setengah penuh.
Energi ionisasinya besar; elektron tidak dapat meninggalkan atom dengan mudah ketika diberi perlakuan dengan medan listrik.
Sehingga unsur semacam ini sangat kecil menghantarkan arus. Contoh isolator unsur padat adalah intan (suatu alotrop karbon) dan belerang.
Senyawa padat yang mengandung logam dapat juga merupakan isolator jika elektron valensi atom logam digunakan untuk membentuk ikatan ionik.
Misalnya, meskipun unsur natrium adalah suatu logam, natrium klorida padat adalah isolator.
Karena elektron valensi natrium ditramsfer kepada klorin untuk membentuk ikatan ionik, sehingga elektron tidak dapat bergerak bebas.
Semikonduktor memiliki konduktivitas listrik di antara logam dan non-logam; suatu semikonduktor juga berbeda dari logam dalam hal konduktivitas semikonduktor yang meningkat seiring dengan kenaikan suhu.
Unsur semikonduktor yang umum adalah silikon dan germanium, masing-masing atom mempunyai empat elektron valensi.
Sifat semikonduktor dapat dijelaskan dengan baik menggunakan teori pita, sebagai konsekuensi dari kesenjangan energi yang kecil antara pita valensi dan pita konduksi.
Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron merupakan susunan persebaran (distribusi) elektron-elektron dalam atom. Elektron hanya dapat berada pada lintasan peredaran elektron tertentu dalam atom (tergantung level energi).
Lintasan peredaran elektron ini disebut juga sebagai kulit elektron. Kulit elektron ini pertama yang terdekat dengan inti atom disebut kulit K.
Lalu, kulit kedua disebut dengan kulit L, kulit ketiga disebut kulit M, dan seterusnya berurut berdasarkan dengan huruf alfabetis.
Setiap kulit elektron hanya dapat terisi sejumlah tertentu elektron. Jumlah maksimum elektron yang dapat terisi pada kulit elektron ke-n adalah 2n², dimana n adalah nomor kulit atau bilangan kuantum utama.
- Kulit K (n = 1) maksimum terisi 2 x 1² = 2 elektron
- Kulit L (n = 2) maksimum terisi 2 x 2² = 8 elektron
- Kulit M (n = 3) maksimum terisi 2 x 3² = 18 elektron
- Kulit N (n = 4) maksimum terisi 2 x 4² = 32 elektron
- Kulit O (n = 5) maksimum terisi 2 x 5² = 50 elektron
Elektron-elektron akan mengisi kulit-kulit elektron pada atom dimulai dari kulit pertama yang terdekat dengan inti, yakni kulit K yang merupakan level energi terendah.
Jika kulit K telah terisi penuh dengan 2 elektron, selanjutnya elektron akan mengisi kulit L. Kemudian, jika kulit L telah terisi penuh dengan 8 elektron, selanjutnya akan mengisi kulit M, N, seterusnya.
Namun, jumlah maksimum elektron pada kulit terluar dari suatu atom adalah 8.
Untuk atom unsur golongan utama, penentuan konfigurasi elektron berdasarkan nomor atom atau jumlah elektronnya dapat mengikuti aturan sebagai berikut:
- Elektron akan mengisi penuh sebanyak mungkin kulit elektron.
- Bila masih ada elektron yang tersisa, terdapat ketentuan sebagai berikut:
• Jika jumlah elektron tersisa > 32, kulit selanjutnya akan diisi 32 elektron.
• Jika jumlah elektron tersisa < 32, kulit selanjutnya akan diisi oleh 18 elektron.
• Jika jumlah elektron tersisa < 18, kulit selanjutnya akan diisi oleh 8 elektron.
• Jika jumlah elektron tersisa ≤ 8, kulit selanjutnya diisi oleh semua sisa elektron yang ada.
Berikut adalah tabel yang menunjukkan konfigurasi elektron dari beberapa unsur berdasarkan kulit elektron.
Contoh Soal
1. Tuliskan konfigurasi elektron dari unsur-unsur berikut dan tentukan pula EV nya!
- 10 Ne
- 33 As
- 47 Ag
- 52 Te
- 54 Xe
Jawaban:
2. Buatlah konfigurasi elektron dan tentukan elektron valensi unsur-unsur berikut menggunakan konfigurasi elektron gas mulia!
- 20 Ca
- 35 Br
- 36 Kr
- 50 Sn
- 86 Rn
Demikian dari kami materi theinsidemag.com apabila ada kesalahan dalam penulisan, kritik dan saran akan kami terima dengan baik. Terimakasih!
Referensi :
https:// id.wikipedia.org/wiki/Elekt ron_valensi
https:// mater ikimia.com/contoh-soal-elektron-val ensi-beserta-jawabannya/
https:// www.studiobelajar.com/elektron-valensi/
Originally posted 2022-05-02 14:18:06.