Musik Kontemporer adalah istilah dalam bahasa Indonesia untuk bidang kegiatan kreatif yang dalam konteks berbahasa Inggris paling sering disebut musik baru, musik kontemporer, atau lebih tepatnya, disebut sebagai musik seni kontemporer.
Itulah sekilas penjelasan singkat mengenai pengertian musik kontemporer. Karena, sebelum kamu mengenal lebih jauh, kamu harus paham dulu mengenai dasarnya.
Di dalam pelajaran seni budaya tentunya seni musik akan selalu dipelajari, dari kamu mulai menginjak SD sampai dengan kamu SMA.
Untuk itu, jika kamu merasa memiliki jiwa seni pastinya kamu akan mengetahui dan sangat menyukai hal ini terutama dalam seni musik modern yang sangat populer di jaman ini.
Tidak perlu lama-lama dalam bercerita, untuk penjelasan lebih lengkap dari musik kontemporer mulai dari pengertian, fungsi, tokoh, konsep dan sejarahnya ada di bawah ini.
Pengertian Musik Kontemporer
Musik Kontemporer adalah istilah di bahasa Indonesia yang mengedepankan aktivitas kreatif pada konteks berbahasa Inggris yang biasa dinamakan dengan musik baru, musik kontemperor atau yang tepatnya disebut dengan musik seni kontemporer.
Definisi musik kontemporer lainnya yaitu memainkan musik tidak memakai alat musik asli, namun alunan musik yang dihasilkan cukup baik seperti memakai alat musik aslinya seperti memainkan musik dengan kaleng, pipa.
Keanekaragaman dari musik ini secara resmi diakui dan dilembagakan dan dalam hal ini ditetapkan sebagai sebuah gerakan yang lebih besar, yaitu pekan komponis.
Sebuah pertemuan tahunan untuk para komposer dari berbagai daerah di Indonesia. Pertemuan ini biasanya dilaksanakan di Taman Ismail Marzuki Jakarta.
Kenali juga yuk: Seni Musik
Sejarah Singkat Musik Kontemporer
Musik kontemporer muncul semenjak abad ke-19. Kemunculan seni kontemporer berawal dari suatu gerakan seni lukis impresionis.
Kelompok yang membentuk gerakan tersebut ialah sekelompok pelukis dari Perancis yaitu Degas, Monet, Renoir, dan temannya yang lain.
Pembentukan gerakan tersebut didasarkan ketidak setujuan mereka terhadap pandangan romantisme yang saat itu diterima oleh masyarakat dengan aliran seni baru yaitu impresionisme.
Aliran baru tersebut lebih mengutamakan kesan atau impresi yang dibuat dari karya seni. Sehingga dalam musik kontemporer, banyak menggunakan elemen baru yang jelas menonjolkan dan menciptakan impresi.
Pada 3 bulan terakhir di abad ke-19, musik orkestrasi dan juga piano mulai menghasilkan suara-suara merdu yang bahannya berasal dari seni sastra dan seni lainnya.
Munculnya ritme dan melodi baru yang tidak berasal dari Barat. Kord dan tangga nada yang baru dan dipakai hingga kini.
Musik pada abad ke-20 menunjukkan adanya pengaruh sastra dan seni dalam mekanismenya. Musik saat ini sudah memiliki banyak variasi serta warna musik yang beragam.
Mulai dari pos modernisasi hingga impresionisme, selain itu muncul konsep melodi irama baru misalnya dari Stravinsky, Bantok, Coplad, Shostakovich, Prokofiev, Gorecki dan Barber.
Di Indonesia, seni musik kontemporer mempunyai berbagai jenis variasi yang beranekaragam, dan telah ditetapkan serta diakui sebagai suatu gerakan yang besar.
Sehingga pada tiap tahunnya, ada peringatan Pekan Komponis yaitu bagi para komposer di seluruh Indonesia.
Baca juga: Pengertian Seni Musik
Ciri-Ciri Musik Kontemporer
Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum seni musik kontemporer:
- Warna bunyi bisa sejenis atau bisa berbagai jenis.
- Memiliki improvisasi yang bervariasi mengikuti keinginan dari pemusik.
- Notasi musik hanya dapat dimengerti oleh pemusik karena notasinya dituli dengan simbol atau tanda.
- Jenis tangga nada yang dipakai bervariasi.
- Jenis birama tidak terpaku pada satu birama saja.
- Bunyi dapat berasal dari sumber yang beragam, bukan hanya dari instrumen musik.
- Dinamik dan tempo bervariasi.
- Ada perubahan komposisi instrument.
- Banyak menggunakan modulasi (perubahan nada dasar).
- Dinamik dan tempo dengan variasi tak lazim.
- Harmoni lepas diri dari system tonal (pengelompokan tingkat akor).
Itulah beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh seni musik kontemporer. Apakah kamu sudah cukup paham akan penjelasan diatas mengenai karakteristiknya?
Baca juga: Fungsi Seni Musik
Fungsi Musik Kontemporer
Berikut adalah beberapa contoh fungsi musik kontemporer secara umum:
- Fungsi Religi atau Keagamaan, sama saja dalam dunia seni muaik yang mana memiliki fungsi untuk menyebarkan nilai-nilai keagamaan.
- Fungsi Komunikasi, yaitu menggunakan musik untuk mengkomunikasikan gagasannya kepada masyarakat. Baik itu berupa ide, kritik sosial dan lain sebagainya.
- Fungsi Pendidikan, setiap cabang seni memiliki fungsi pendidikannya sendiri. Dalam musik grup atau sebut saja ansambel, diperlukan kerjasama tim agar musik yang tercipta harmonis.
- Fungsi Artistik adalah fungsi yang ditujukan sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya.
- Fungsi Rekreasi/Hiburan merupakan fungsi yang tidak lepas dari sebuah karya seni pertunjukan.
Sedangkan, untuk fungsi seni musik kontemporer secara khusus adalah:
- Aktualisasi gata bermusik para komponis.
- Sebagai bentuk ditemukan dan berkembangnya gramatika musik.
- Mengembangkan jenis musik baru baik yang berakar pada tradisi maupun tidak.
Baca juga: Unsur-Unsur Seni Musik
Tujuan Musik Kontemporer
Tujuan musik kontemporer adalah mencari rangsangan baru untuk mengungkapkan situasi jiwa. Manusia itu hidup, selalu memperoleh pengalaman budaya baru.
Manusia selalu berubah dan selalu menginginkan hidup yang lebih baik. Komponis, sebagai manusia pemuka di bidang musik, menciptakan komposisi baru untuk mengungkapkan pengalaman budaya manusia sekarang.
Lalu, bagaimana musik kontemporer di Indonesia? NKRI sendiri telah berumur setengah abad lebih. Usaha yang penting pada saat ini adalah mengembangkan Kebudayaan Nasional Indonesia.
Kebudayaan Nasional Indonesia dapat memberi identitas bagi warga Negara dan harus mencerminkan kepribadian bangsa tersebut.
Untuk itu harus mencorak khas dan bermutu tinggi. Musik kontemporer yang ada di Indonesia sedang mencari corak khas Indonesia dengan pengalaman budaya manusia Indonesia sekarang.
Unsur Musik Kontemporer
Secara umum, unsur seni kontemporer tidak jauh beda dengan unsur-unsur seni musik pada umumnya. Ini adalah beberapa unsur musik kontemporer secara jelas dan lengkap:
1. Harmoni
Dalam seni kontemporer dikenal sebuah istilah polychord, dimana 2 kunci nada terdengar pada waktu yang bersamaan. Selain itu, dalam harmoni musik ini menggunakan 4 kunci nada.
Musik ini juga menggunakan tone cluster yang dihasilkan dari suara piano. Istilah lain dalam harmoni musik adalah Polytonality yang menggunakan 2 atau lebih kunci nada pada saat yang bersamaan.
2. Tone Color/ Warna Nada
Yang pertama adalah bahwa terdapat sedikit penekanan pada campuran suara dalam musik ini. Selain itu, pada musik ini, perkusi memainkan peran utama. Warna nada yang dimainkan secara individu akan terdengar jelas pada musik ini.
3. Melodi
Pengertian melodi sendiri merupakan tingkatan tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada dalam musik. Dalam musik ini, melodi memiliki range yang sangat lebar/besar. Menggunakan 12 nada kromatik tanpa tonel center.
4. Ritme
Ritme merupakan salah satu unsur musik ini yang paling mencolok. Kebanyakan ritme yang digunakan pada musik ini merupakan ritme yang membangkitkan semangat, dorongan dan kegembiraan.
Kelompok ketukan tidak beraturan. Dikenal istilah Polyrythm yaitu menggunakan dua ritme yang kontras dalam waktu yang bersamaan.
Konsep Musik Kontemporer
Puncaknya, karya-karya musik ini tidak lagi menjelaskan ciri-ciri latar belakang tradisi budayanya, walau sumber tradisi itu masih terasa lekat. Sikap dan pemikiran individual adalah landasan dalam kreatifitas kontemporer.
Musik ini cenderung mengubah cara pandang, yang mana telah terkurung standarisasi, seragam dan bersifat sentral. Konsep musik kontemporer menjadi sangat personal (individual), sehingga perkembangannya beragam.
Paham ini yang ditawarkan oleh musik ini, sehingga dalam karya-karya yang lahir banyak terjadi vokabuler teknik garapan dan aturan tradisi yang telah mapan ke dalam wujud yang baru bahkan urakan.
Secara kompositoris, karakteristik karyanya dapat dipetakan menjadi 3 kategori, yaitu:
- Karya musik yang bersifat “musik iringan”. Konsep komposisi dalam karya seperti ini berdasar pada penciptaan suatu melodi, kemudian elemen-elemen lainnya berfungsi mengiringi melodi tersebut.
- Karya musik yang bersifat “ilustratif”. Konsep komposisinya berusaha menggambarkan sesuatu dari naskah cerita, puisi dll. Dengan demikian, orientasi musiknya lebih tertuju pada penciptaan suasana-suasana yang berdasar pada interpretasi komponisnya.
- Karya musik yang bersifat “otonom”. Karya musik seperti ini biasanya sangat sulit dipahami oleh orang awam. Selain bentuknya yang tidak baku, aspek gramatika musiknya sangat berbeda jika dibandingkan dengan karya-karya tradisi.
Dari segi alat musik sajian kontemporer menggunakan perpaduan antara instrumen tradisional dan modern sehingga menambah variasi suara yang dihasilkan.
Dari segi sikap penyaji bergerak sesuai alur cerita, seperti jalan, berdiri, dan duduk.
Alat Musik Kontemporer
Berikut adalah beberapa contoh alat musik kontemporer:
- Piano.
- Biola.
- Kecapi.
- Suling.
- Gelas plastik.
- Gamelan.
- Berbagai macam alat perkusi.
- Angklung.
- Kolintang.
- Sasando.
- Talempong.
- Gitar.
- Dll.
Jenis-Jenis Musik Kontemporer
Berikut adalah beberapa jenis musik kontemporer yang harus kamu tahu:
- Musik Klasik.
- Musik Pop.
- Musik R&B.
- Musik Jazz.
- Musik Rock.
- Musik Blues.
Tokoh Musik Kontemporer
Seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dahulu dan berkembang sesuai zaman sekarang.
Nah, bagaimana untuk tokoh-tokoh musik kontemporer yang ada di dunia maupun Indonesia? Berikut adalah beberapa contohnya.
1. Tokoh Musik Kontemporer di Dunia
Adapun, berikut adalah 5 tokoh seni musik kontemporer yang ada di dunia:
a. Johan Sebastian Bach
Musisi klasik terkenal Jerman, meninggal dunia dalam usia 65 tahun. Bach dilahirkan pada tahun 1685 dalam keluarga yang mencintai musik.
Ayahnya, Johann Ambrosius adalah pemimpin kelompok musik di kota Eisenach. Pada usia kanak-kanak, Johann Sebastian diajari ayahnya memainkan biola.
Dia juga mempelajari organ dari pamannya yang juga terkenal sebagai musisi, Johann Christoph Bach. Pada usia delapan tahun, Bach memasuki Latin Grammar School dan disana ia bergabung dalam paduan suara yang membuat bakat musiknya semakin terasah.
Pada usia remaja, ia mulai bergabung dalam berbagai kelompok musik dan akhirnya ia menciptakan sendiri karya-karya musiknya yang banyak bertema relijius.
b. Ludwig Van Beethoven
Ia adalah seorang komponis musik klasik asal Jerman. Karyanya yang terkenal adalah simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu piano Für Elise.
Ia dipandang sebagai salah satu komponis yang terbesar dan merupakan tokoh penting dalam masa peralihan antara Zaman klasik dan Zaman romantik.
Semasa muda, ia adalah pianis yang berbakat, populer di antara orang-orang penting dan kaya di Wina, Austria tempatnya tinggal.
Namun, pada tahun 1801 ia mulai menjadi tuli dan semakin parah di 1817. Kemudian, ia terus mencipta musik dan mencipta sebagian karya-karyanya yang terbesar.
c. Hector Berlioz
Ia adalah seorang komponis Perancis di Zaman Romantik. Karyanya yang terkenal adalah Symphonie Fantastique, pertama kali ditampilkan pada tahun 1830.
Berlioz menggemari sastra, dan kebanyakan karya terbaiknya diilhami dari karya sastra. Berlioz juga mengagumi Beethoven, yang waktu itu tidak terkenal di Perancis.
d. Anton Bruckner
Ia adalah komposer Austria yang paling dikenal dengan karya simfoni, misa, dan motet. Komposisi musik Bruckner membantu mendefinisikan radikalisme kontemporer, yang mengambil disonan, modulasi tanpa persiapan dan harmoni rumit Bruckner.
Karya Bruckner, juga memiliki pegkritik yang mengkritik panjangnya, banyaknya pengulangan. Dan ia juga sering ragu mana versi yang dia lebih utamakan.
e. Robert Schumann
Ia adalah seorang penggubah dan pianis asal Jerman dan dianggap sebagai salah satu dari komponis musik Romantik Eropa yang terpenting dan kritikus musik yang terkenal.
Karya-karya musik pertamanya merupakan percobaan untuk melepaskan diri dari tradisi bentuk dan struktur klasik yang dia pikir terlalu membatasi.
2. Tokoh Musik Kontemporer di Indonesia
Adapun, berikut adalah beberapa tokoh-tokoh musik kontemporer yang ada di Indonesia:
a. Harry Roesli
Beliau melahirkan budaya musik yang komunikatif, dan konsiten memancarkan kritik sosial. Dia mampu secara kreatif melahirkan dan menyajikan kesenian secara komunikatif.
Harry Roesli bukan musisi biasa, kehidupan yang sesungguhnya baginya adalah seni musik. Alat yang digunakan sebagai penunjang karyanya yakni perkusi, band, rekaman musik dan lain-lain.
b. Slamet Abdul Sjukur
Slamet mengaitkan karya musik ini dengan jaman sekarang. Salah satunya ciri khasnya yaitu adanya sifat mendobrak. Di dalam musik itu banyak hal yang perlu dikembangkan.
Maka dari itulah tanda kreatifitas mengembangkan seni musik, ia juga menonjolkan tari dan musik yang ditampilkan sendirian.
c. I Nyoman Winda
Musik tradisional Bali selama ini didominasi alat-alat pukul sehingga karakteristik musiknya cenderung keras, bersemangat dan juga lincah.
Inilah yang sering dianggap sebagai ciri khas musik Bali. I Nyoman Winda menggarap seni musik dengan komposisi baru, yaitu simfoni bambu yang dipadu musik vokal.
d. Djaduk Ferianto
Ia memadukan antara elemen musik tradisional dan modern. Dalam karya musiknya, alat musik yang digunakan sudah sering kita lihat, hanya saja perpaduan yang belum pernah ada sebelumnya.
Misal kendang dipadukan dengan flute. Djaduk banyak sekali bereksperiman bersama grup musiknya yang berbasis di Yogya, Sinten Remen.
e. Al Suwardi
Gamelan Genta sudah lama dianggap “mati” di Kerajaan Solo. Suara yang indah itu, tampak-tampaknya terus terngiang di telinga dan menggugat pikiran dan perasaan Al Suwardi yang akhirnya bersusah payah membuat peralatan baru dan tangga nada baru pula.
Swara Genta, begitulah judul yang akan menggema dari musik kontemporer Al Suwardi.
Contoh Musik Kontemporer
Adapun, berikut adalah beberapa contoh seni musik kontemporer dan penjelasannya:
1. Tetabuhan Sungut
“Tetabuhan Sungut” merupakan karya yang dimainkan oleh sekelompok paduan laki-laki dan perempuan, karya Slamet Abdul Sjukur.
Ide utamanya yaitu mentransfer bunyi-bunyi gamelan, vokal, dan alat perkusi tradisi berupa saron, kendang, dan semacamnya (dung tak gen bern jer, na no ne, e o e, …) melalui vokal manusia.
Ibarat main gamelan, namun dengan suara mulut. Bunyi-bunyi tersebut dikemas menjadi satu kesatuan suara yang otonom.
Bukan bermaksud mengimitasi suara gending dan dimainkan oleh suara manusia, namun bunyi-bunyi tersebut disusun ulang hingga membentuk sebuah komposisi mandiri.
2. Badingkut
“Badingkut” merupakan satu karya seorang dosen, Oya Yukarya. Pada satu bagian tertentu, idenya bertolak dari eksplorasi warna-warna suara vokal manusia.
Seperti gaya melodi bicara dengan menggunakan suatu kalimat yang bunyi huruf vokalnya diganti dengan hanya menggunakan vokal yang sama a, i, u, e, atau o.
Nuansa akrab dan lucu terasa pada bagian ini, sehingga terkadang membuat penonton larut dalam karyanya.
Namun, tentu saja kekayaan karyanya terletak pada kemampuan menyusun bunyi-bunyi yang satu sama lain tidak selalu sama dengan menggunakan berbagai teknik komposisi yang khas.
3. OAEO
“OAEO” adalah salah satu karya I Wayan Sadra pada tahun 1993. Komposisi yang terdapat pada karya ini memiliki kesan yang menarik, karena dengan menggunakan vokal ini saja mampu menjadi satu karya yang baru.
Vokal tersebut dipadukan dengan beberapa alat musik perkusi dan menggunakan berbagai rangkaian melodi sebagai bahan musikal tradisi dengan teknik pengulangan dan berbagai variasi di setiap bagiannya.
Warna suara vokal laki-laki dan perempuan menghasilkan satu kesatuan warna yang khas, apalagi dalam karya ini terdapat solois-solois meskipun tidak dominan.
4. Philosophy Gang
Philosohphy Gang merupakan album perdana dari grup musik bentukan Harry Roesli, Harry-Roesli Gang. Meski direkam di Musica Studio’s Jakarta, album ini dirilis oleh Lion Records di Singapura tahun 1973.
Pada tahun 2017, album tersebut dirilis ulang dalam bentuk CD dan piringan hitam. Dalam daftar “150 Album Indonesia Terbaik” versi majalah Rolling Stone Indonesia yang terbit edisi #32 bulan Desember 2007.
Album Philoshopy Gang menempati peringkat ke-34. Salah satu lagu dari album tersebut, “Malaria”, mendapatkan posisi ke-44 dalam daftar “150 Lagu Indonesia Terbaik” versi majalah yang sama edisi #56 bulan Desember 2009.
5. Body Tjak
“Body Tjak” merupakan karya seni pertunjukan multi-kultural yang memadukan unsur-unsur seni budaya Barat (Amerika) dan Timur (Bali, Indonesia).
Dengan dua produksinya: “Body Tjak 1990” dan “Body Tjak 1999” merupakan hasil kolaborasi antara I Wayan Dibia (Bali) dan Keith Terry (California).
Digarap dengan memadukan unsur-unsur seni Kecak Bali dan Body Musis, “Body Tjak” menghasilkan sebuah jenis musik baru yang menggunakan tubuh manusia sebagai sumber bunyi.
Karya ini murni lahir dari keinginan seniman untuk mengekspresikan jiwanya yang telah tergugah oleh dinamisme seni kecak dan body music.
Itulah merupakan materi yang dapat kami theinsidemag.com sampaikan. Semoga dapat bermanfaat di kemudian hari dan menjadi bekal pembelajaranmu. Salam sukses!
Originally posted 2021-10-17 07:31:54.