Puisi Rindu

Puisi Rindu merupakan sebuah puisi atau syair yang berisikan tentang perasaan seseorang yang sedang mengalami sebuah gejolak rindu.

Rasa ini tak tertahan lagi, ketika pesona rindu yang semakin membara, membuat isi hati ingin segera menemui orang yang dirindukan.

Rindu orang tua, rindu sahabat, rindu pasangan, rindu akan hal-hal sekolah. Adalah definisi rindu yang sesungguhnya.

Kalau kata Dilan sih, “Jangan rindu, berat. Biar aku saja”. Tapi nyatanya tidak semudah itu ya teman-teman, rindu adalah penyakit yang mematikan.

Hubungan sesungguhnya manusia dengan manusia saja bisa nangis tak henti-henti. Apalagi dengan Tuhan? Tentu saja jikalau sudah rindu bisa bikin hati gak tenang!

Jadi, kalau kalian bisa sampai pada artikel kali ini, penulis yakin deh sedang merasakan rindu bukan? Atau hanya sekedar tugas sekolah mencari contoh puisi tentang rindu?

Tak apa, apapun alasannya, di bawah ini adalah kumpulan puisi yang cukup menyayat hati jika dibacakan saat memendam rindu.

Tak sabar lagi? Simak dan baca sampai bawah ya, mengenai kumpulan puisi tentang rindu ke sahabat, ibu, ayah. Puisi rindu ini terdiri dari 2, 3, 4, 5 bait.

Puisi Rindu Singkat

Puisi Rindu Singkat

Jika disuruh membacakan sebuah puisi yang singkat di depan kelas, puisi rindu ini bisa loh dijadikan salah satu referensi dalam memenuhi tugasmu.

Seperti apa sih penampakan dari contoh puisi rindu singkat ini? Harus dipahami juga ya maknanya, jangan sampai salah sasaran dalam membacakan!

Sebuah Gelas yang Kosong

(Karya: -)

Dua sendok kopi dengan air panas di titik didih maksimal
Aroma lilin menyamarkan asap tungku sebuah mesin ajaibmu
Tak bosan aku memandang garis muka
Yang semakun membekas tanpa pola yang teratus

Seperti liar mereka mencuri celah
Menghapus senyum yang 35 tahun lalu mencuri hatiku
Seperti pasrah kau biarkan mereka
Berusaha merengguk ayu wajah telur angsa

Usaha yang selalu gagal dan kau akan selalu terlihat indah
Aku tidak bosan mengenang..
Sebagai bentuk kasih yang bisa kuberikan sekarang
Bahkan untuk penghianatan semesta
Mencurimu perlu terlebih dahulu

Nafasku adalah kerinduan
Detak jantungku memang ku paksa terus
Keras menggedor dinding dadaku yang renta
Gelas yang kosong, lubang kugali
Untuk bertemu lagi dengan gadisku


Sepasang Sepatu Lusuh

(Karya: -)

Gesekan angin memberikan celah rindu
Untuk cepat menyebar
Sebuah potongan aroma dusta
Telah ku kubur jauh ke dalam dasar bumi tanpa Lelah

Aku menyerahkan diri pada waktu
Dan tak mengapa untuk menua
Erat temali di antara sela jari jari
Adalah aspirin untuk setiap duka

Tidak Perlu kau berusaha payah membuat aku mengaku
Setiap waktu detak jantungku akan menuliskan kata rindu
Kepada dia yang menemani sepatu lusuhku berlari
Menebar benih kasih dan rasa sakit

Aku menua Bersama mimpi yang telah mati


Hujan Kemarin Sore

(by: -)

Aroma hujan selalu membuat bau lain merasa iri
Perlakuanku tetap sama kepada hujan yang selalu ku anggap istimewa
Semua rongga terbuka menampung aroma hujan lebih lama dalam dada

Kepada hujan aku berpesan
Bawalah rinduku hanyut untuk nanti kembali kau pungut
Seperti hujan yang menguatkan

Aku akan tegar
Kunci yang kau bawa membiarkan pintu hatiku
tak akan pernah lagi terbuka

Rumput basah adalah kedamaian
Membebaskan hatiku melangkah jauh
Menembus kau yang ada di balik tanah yang ku pijak


Mengenai Tawa yang Hilang

(by: -)

Bila tidak ada penerapan kata abadi untuk kisah yang tepat
Maka kan ku pinjam sebentar untuk melengkapi penggalan kisah kita

Tertoreh dalam perjalanan tanpa jeda
Suara tawa seakan menjadi gema yang memekakkan penjuru bumi

Air mata buaya ku anggap tepat untuk
Permusuhan yang hilang dengan satu kedipan mata

Apa yang kita perebutkan? Jika semua bisa di bagi dua

Aku tampak kekanakan
Dan mungkin aku masih tampak demikian waktu itu
Tinggi kita mungkin tak lebih dari sepertiga orang dewasa
Tapi orang dewasa mana yang bisa
Sebahagia memiliki kesenangan seperti yang kita miliki

Apapun, daun kering, tanah basah, cacing
Tanah dan ulat bulu seperti terlihat lucu
Menyuarakan tawa, menyusun mimpi
Menguatkan, dan kita melupakan

Akhir dari kisah abadi yang harus ku akui
Tidak akan pernah ada
Tumbuh dewasa melupakanmu
Untuk tetap menggaduhkan bumi, bersamaku


Buket Bunga dari Pernikahan

by: –

Iringan music merdu
Lembut seperti membelai gendang telingaku menyerahkan diri

Saat itu tak kudengar suara apapun yang lebih menarik
Waktu seperti terhenti dan bumi tak lagi berotasi

Alunan cinta membawa kedamaian
Di antara kaki kayu berjajaran

Bukan hanya mengenai suaranya,
Tapia pa yang dibawa oleh ia keluar menuju singgasana

Seorang ratu yang akan membuat kami semua patuh
Berada dalam dekapan istana nyata,
setelah kita impikan puluhan tahun

Rasa senangku perlahan tergoncang
Purus dan berberai bagaikan manik manik tertumpah

Seikat mawar tanpa duri menyobek hatiku sekali sayatan
Seorang pangeran akan membawamu pergi
menuju istana yang lebih indah


Nah, bagaimana puisi tentang rindu singkat diatas? Cukup membuat haru? Contoh puisi tentang rindu diatas terdiri dari puisi rindu 4 bait dan 5 bait.

Puisi Rindu Mantan

Puisi Rindu Mantan

Jadi, ceritanya gagal move on nih? Sudah bukan jamannya kalau Anda masih terpaku dengan satu orang. Inget ladies and gentleman banyak yang lebih baik untuk dijadikan pasangan hidup.

Kalau ada istilah titip rindu buat mantan, penulis yakin 100% Anda belum bisa melupakan sang mantan dan kenangannya yang indah bukan?

Baiklah, berhubung penulis baik, ini adalah sebuah contoh puisi rindu tentang mantan yang singkat dan cukup membuat dada nyesek! Baca ya dan pahami maknanya, siapa tau balikan hehehe.

Sebuah Bangku di Jalan Pulang

by: –

Tidak ada beda, ku pikir
Seperti sebelum aku mengenalmu semua akan kurasa sama

Melewati setiap jejak langkah yang terhapus masa
Tanpamu bukan lagi menjadi beban, kataku

Usang kenangan adalah konsekuensi
Bahwa kita telah terlalu berani melangkah pergi

Keluar dari cangkang perlindungan terakhir
Untuk bebas mengukir pelangi di langit hati

Menentang semua teori,
melawan semua pemikiran mereka yang mengaku dewasa

Bertarung melawan banyak demonstrasi
Dengan kata keras yang mereka suarakan

“Belum saatnya”

Tidak, bukan pertumpahan darah
dalam kisah sendu kami

Sesekali hanya genangan air mata
Dan erangan tanpa luka

Entah untuk apa mereka membawamu pergi

Bersama guguran daun jati di akhir bulan juni

Tak bisa ku teruskan langkah pulang

Di bangku kosong, hujan daun jati menyadarkanku

Langkah menjadi semakin berat
Aku mematung dengan air mata yang tak henti mengalir


Dibalik Hujan Kemarin

(Karya: Asty Kusumadewi)

Aku bertanya pada langit biru
Aku bertanya pada pohon sendu
Aku bertanya pada angin lalu
Aku bertanya pada diriku

Hujan hari ini tidak sama dengan hujan kemarin
Kenapa? Ada apa dengan aku?
Ada apa dengan hatiku
Hawa sejuk, namun pikiran mendidih
Hati bergejolak, ada yang kosong dan tak pernah bisa tertutup lagi

Aku berkaca
Aku meraup muka dengan setetes air hujan
Sontak kaget karena memikirkanmu setelah itu
Ternyata..
Yang salah dari diriku..
Adalah merindukanmu


Cukup dua puisi rindu mantan saja ya! Karena mengharapkan seseorang yang takan pernah kembali adalah hal yang sia-sia. Cintai dulu Allah baru makhluknya.

Jangan lagi patah hati, jangan lagi kau sesali. Semua ini terjadi, sungguh karena ini adalah bagian yang paling baik dalam hidup kalian.

Puisi Rindu Sahabat

Sahabat, untuk selamanya, kau dan aku sahabat. Sepenggal lirik lagu tersebut tentunya sungguh mengingatkan tentang seorang sahabat bukan?

Jika Anda memiliki seorang sahabat sejak kecil, tentunya ia akan selalu Anda ingat bukan? Di hari-hari Anda, bahkan di hari tua Anda.

Ini, merupakan salah satu bentuk apresiasi untuk seorang sahabat, bacakanlah salah satu contoh puisi rindu untuk sahabat. Anda LDR dengan sahabat? Ini pas banget deh!


Satu Taman di Masa Kecil
by: –

Aster tetap berbunga,
bersahutan dengan anggrek yang tetap menjadi penguasa

Berjejer membentuk pola lurik yang sama
dengan selimut di kamarku

Satu satunya tempat yang memisahkan
hari hari kita Bersama

Kau pasti tahu, betapa asik bersembunyi di bawah rak bamboo
Menemukan tempat bersembunyi uuntuk berbagi secuil roti

Membisikkan kata rahasia mengenai
Rahasia alam raya yang kita hayalkan

Ah.. tentu tidak demikian
Kami hanya anak anak usia empat tahun dengan markas pinjaman

Dalam bungus dinding bening orang menyebutnya
Sebuah rumah kaca


Andai Boleh Membenci
(Karya: Asty Kusumadewi)

Sudah cukup menghakimi diri sendiri
Karena alasan tak jelas yang aku temui
Sungguh kalau boleh membenci
Aku ingin tak seperti ini

Diam..
Hening..
Senyap..
Tak ada pembicaraan lagi

Dunia kita berbeda
Tidak lagi sama
Aku rindu padamu sahabatku
Ini takdir dari Tuhan kita
Maaf, aku sungguh merindu


Itulah tadi merupakan dua buah contoh puisi tentang sahabat. Salah satunya, puisi tentang sahabat yang sudah tidak ada lagi didunia ini.

Puisi Rindu Dalam Diam

Menahan rindu, adalah suatu hal yang cukup sulit dilakukan. Bagaimana bisa? Setiap hari rindu akan semakin tumbuh karena waktu temu yang tak kunjung diketahui.

Salah satu cara memendamnya adalah rindu dalam diam. Rindu dapat disampaikan lewat doa, angin, kenangan dan pikiran.

Namun tidak akan tersampaikan ke beberapa pihak. Untuk contoh puisi rindu dalam diam adalah sebagai berikut ini yang cukup menyayat hati.


Bingkai Pigura
by: –

Dalam dinding yang rapuh
Kenangan kuat masih tetap tergantung
Menyadarkan kebersamaan
meski jarak bersikukuh tak mau menyatukan

Siapa sangka satu kotak yang tergantung itu
menampung kenangan yang begitu penuh
Bersinarnya dua jari diantara selusin orang berjejer
Kami yang terkait oleh cincin yang melekat

Lalu hujan berkah menuruni kami
Membasahi setiap pori dan mengisinya dengan keberuntungan
Menumbuhkan benih cinta, mengubah aku dan kamu
menjadi banyak

Beberapa orang menggunakan nama belakangku
dia perempuan
Dan beberapa menggunakan namamu, dia pejantan
Ribut rumah ini oleh tangisan, pernah

Kacau rumah ini oleh mereka yang tak mau sedikit pun terdiam, pernah
Kepada siang dan malam kita menggantungkan harap
Mereka menyampaikan doa tinggi mengetuk pintu langit
Sekali lagi hujan berkah selalu membasahi kita

Mengharuskan kita penuh dengan tawa
Mereka kita tidak menangis lagi
Perlahan kita hanya menjadi aku
Waktu berjalan perlahan, kita menyisakan aku


Diamku adalah Rindu
(Karya: Asty Kusumadewi)

Tak bisa kusampaikan
Tak bisa kuungkapkan
Tak bisa kutulisakan
Hanya diam dan berdoa

Membisu aku menahan rindu
Dalam diam aku mengenyam tangis
Merindukan keluargaku
Keluarga dunia akhiratku


Itulah tadi merupakan sebuah puisi rindu dalam diam yang dapat kami sampaikan. Apa maknanya? Silakan bisa Anda jawab dikomentar.

Puisi Rindu Sedih

Puisi Rindu Sedih

Ini adalah sebuah contoh puisi rindu sedih, dimana isi dalam puisi ini menceritakan seseorang yang kehilangan begitu dalam karena sudah berbeda dunia.

Penasaran tentang bagaimana puisinya? Inilah dia contoh puisi tentang rindu sedih.


Bola Mata Palsu
by: –

Aku mendapatkan kekuatan itu
dari sepasang bola mata jernih bagaikan kaca
Tak pernah terpejam
dijaga oleh kembar lingkaran hitam

Menularkan semangat, menggali bohlam
Lampu menyala yang kau bilang dibisikkan oleh bumi
Gesit kau bergerak, mengalahkan cepat
lebah menghampiri bunga yang manis

Kerinduan menjadi pudar, jarak kami menipis
Meleburkan batas aku dan kamu melalui sepasang mata bercahaya
Masuk ke dalamnya adalah nirwana dengan banyak kedamaian
yang tak pernah kau ucapkan

Kekal, adalah potongan doa
aku ingin di dalam sana selamanya
Pertempuran yang tak lagi kau menangkan
Itu sekali

Aku bukan juri
Tapi aku bagaikan potongan tanganmu yang ikut merasa sakit
Riuh tepuk tangan menjadi isakan tangis bersahutan

Bola mata itu pudar
Menutup pintu surga tempat aku masuk ke dalam sana
Tak lagi bercahaya kau ku tangkap dalam karangan doa
Berukir tanda dengan abjad yang ditulis indah

Di sana kau terbaring selamanya


Nah, itulah tadi merupakan sebuah contoh puisi tentang rindu yang sedih. Coba deh Anda mencoba membuatnya, jika bisa silakan tuliskan di komentar!

Puisi Tentang Rindu

Ini adalah kumpulan puisi tentang rindu. Jika penasaran mengenai apa saja contoh puisi tentang rindu ini, dibawah ini adalah beberapa bait puisi rindu.


Pertengkaran Terakhir

Bila kalian bertanya kapan waktunya
Saat meja operasi menjadi terang
Dan petugas rumah sakit kuwalahan

Lima kali pergantian lebaran,
Ribuan kali ruangan itu terisi oleh mereka yang berusaha melawan
Ribuan kali kisah kemenangan menyeru,
dari titik peluh seragam tak tersentuh

Suara kekalahan seperti sebuah mitos
Aneh, jarang dan janggal untuk diperdengarkan
Lima kali pergantian lebaran
Aku tak mampu untuk melupakan

Tangisan menyeruak menuntun dalam dunia sunyi
Kau berikan aku seorang bayi laku laki
Sebagai ucap Äku pergi”
Kepada mereka yang kalah.. aku adalah pemborong rindu itu

Suara menjadi semakin meninggi,
Dan raut emosi tidak lagi memberikan tanda permusuhan akan berakhir
Desit keempat ban tanpa koordinasi
Sebuah bantalan jalan sama sekali tak terasa empuk memeluk

Dibalik kemudi aku serahkan
Nyawaku menggantikan kau yang tengah berjuang


Pelukan Doa

Di bumi yang terpijak jauh
aku akan meninggalkan tahta sebagai putra mahkota
Melepaskan baju kebesaran
Dan memakai pakaian yang sama dengan rakyat kebanyakan

Tanpa gelar, tanpa penghormatan dan tanpa keistimewaan
Berjalanlah aku menuju bumi yang jauh seperti yang kau ceritakan
Bersama de ngan perajurit mimpi

Penenun harapan dan penyair keindahan masa depan
Keraguan membayangi untuk bisa bertahan di bumi asing
Dalam ikatan lontar waktu yang tak sebentar
Harus ku lalui tanpa pengawalan

Tidak ada senjata yang selalu kabur bawa dekat
Tanpa tameng kau melepas aku pergi
Katamu, satu kemenangan yang akan ku bawa pulang
Adalah kemandirian

Katamu, hal terbaik yang akan membuat tahtaku tidak goyah
Adalah iman
Dan katamu, tanpa bekal setengah abad yang lalu kalian pun sama
Katamu, pelukan doa yang kau rapal akan selalu menjagaku


Tanpa Rangkulan Tangan

Ada apa mereka mempermasalahkan terik?

Mengeluh mengenai hujan menyerbu bumi
Yang diam tanpa perlawanan

Kepada apa mereka terus menggumpat??
Tentang macet yang mengular sepanjang jalan
Pulang dan pergi?

Untuk apa mereka tidak menghirup segar
Udara dalam pekat polusi?

Dunia indah meski matahari begitu semangat
Membuat kita berkeringat

Senyum tidak luntur saat deras hujan
Menghapusnya dari wajah kami

Rangkulan tangan memeluk pinggang
Seolah menjadi amunisi
Meyakinkan.
Dunia masih indah dengan
Seribu keburukan hendak merusaknya

Dengarkah kau?
Aku melafalkan jutaan kalimat itu
Dunia masih indah dengan seribu keburukan

Seolah petir yang menyusup dalam hujan
Aku tak memikirkan sebuah celah yang meruntuhkan kokoh pendirianku

Ya.. Sekarang aku tahu
Seribu keburukan menjadi lebih membahagiakan
dengan tangan yang kau pelukkan


Itulah tadi merupakan contoh puisi tentang rindu untuk dijadikan acuan dalam pengerjaan tugas anak sd, anak smp maupun anak sma.

Contoh puisi rindu tadi juga dapat kalian jadikan status di Facebook, thread di Twitter dan lain sebagainya. Atau status WhatsApp? Mengapa tidak bukan?

Puisi Rindu Terbaik

Puisi tentang rindu ini, coba kalian bisa atau tidak untuk menebakny? Ini adalah sebuah puisi yang cukup menguras hati dalam memahaminya.


Teduh Pepohonan
by: –

Percik, acak, tercerai
Aku, kita, menghilang
Terik, teduh, terbakar
Savana menghilang tergantikan oleh gersang

Sebuah kata dusta membabat pohon pohon rindang
Melukai tangan kecil, menyuarakan
“ini rumah kami”

Aku, kamu tak kan menjadi kita
Tergerus.. hilang.. mereka menang

Bila kemarin tanganku selalu kau gandeng erat
Menuntun menuju kepastian tujuan semakin dekat
Bila terik kau jadikan lecutan semangat
Dan hujan kau bilang penumbuh mimpi

Lalu, aku sendiri
Linglung mencari sisa kekejaman
Mencari kilatan ujung tombak
Darah mengalir, hangat kurasakan kau menggandeng

Kau janji tak akan pernah pergi, lupakah?
Katamu jemari kita tercipta untuk Bersatu, lupakah?
Biarkan potongan tangan itu hilang dimakan kejam
Aku lebih baik tidak memilikinya lagi

Kutinggalkan ujung tombak sebagai teman
Ia yang memisahkan aku dari sisa kenangan
Aku mengubur rindu
Bersama satu yang selalu kau peluk erat

Perlukah ku cabut hatiku dan ikut menguburnya?


Pelangi Impian
by: –

Terbang sendiri terayun hempasan di langit terik
Peluh bahkan sudah seperti hujan
yang turun di penghujung tahun

Tertoreh jarak hanya satu jengkal menuju rasa sakit itu
Seperti tidak kuat,
aku meratap berharap kepada pintu langit luas

Memimpikan setitik hujan
Memohon ter-redupnya matahari yang begitu kejam
Terus angin membawa aku jauh
berpindah kesana kemari

Menemui banyak gulungan kapas putih
Terlihat dunia begitu indah dan hanya aku
yang tidak merasakannya

Terdengar jerit tawa dan aku tak lagi
mampu mengucap sebuah nama
Padamu yang Esa tunggal harapan aku serahkan

Harta satu yang kusimpan
dari panggangan terik yang kiat meyengat
Kepadamu aku tuliskan
Sekiranya gerimis akan membuat langit nampak indah

Menumbuhkan gersang lading impian
yang telah ditinggal pergi
Dalam sakit aku bisa merasakan pelangi
Seperti ia datang kembali mengetuk pintu hati yang koyak

Melengkung indah membuat iri matahari
Aku sentuh jemari itu
Untuk selamanya kembali menyatu


Sudah puas dengan contoh puisi tentang rindu diatas? Atau masih ingin mendapat contoh puisi rindu lebih banyak lagi? Siap! Akan terus kami bagikan di bawah ini.

Puisi Rindu Tentang Suami Istri

Contoh puisi rindu ini menceritakan tentang bagaimana hubungan seorang suami dengan istrinya. Cocok banget jika suami memberikan kado ulang tahun untuk istri.


Nasi Aking
by: –

Tanpa gelontoran air, ia akan terus
bertahan menyesakkan kerongkongan
Membuat tersedak tanpa kelezatan di
mencuri semua sensor perasa

Membuat mual dan membuka semua
katup keluar kalah yang terlanjur tertelan
Kulit tanpa tabir surya, seolah ia paling
berani menantang terik matahari jam 12

Sesejuk apapun, semilir angin tidak akan
mampu menghapuskan panas yang ia
berikan sebagai upaya balas dendam
Sungai seolah dipaksa kering, menemani
Hasil panen yang semakin memprihatinkan

Anyaman bamboo seolah menjadi hasil
karya terbaik yang selalu ada di seluruh penjuru
Menutup kepala, menjadi alas duduk dan
membungkus cinta dari istri dalam sebuah hidangan istimewa


Bagaimana nih bapak-bapak muda? Sudah memahami mengenai puisi tercinta untuk istri tersayang diatas? Cukup bagus bukan?

Puisi Rindu Islami

Siapa yang cinta, pada Nabi-Nya pasti bahagia dalam hidupnya. Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang selalu dirindukan.

Umat muslimin dan muslimat selalu merindukannya. Syafaatnya diharapkan, bertemunya adalah idaman, bersamanya adalah tujuan, Surga-Nya adalah impian.

Berikut ini, contoh puisi tentang rindu islami.


Dongeng Penghujung Hati

Masa yang mengambil memori paling banyak
Menyisakan sedikit untuk aku gunakan
kembali dengan megisi semua ruang
mengenai masa itu

Surau telah tidak memiliki teman berbagi sepi
Bergandengan kami menyusuri pematang
sangat becek di musim penghujan tiba
Rumah hanya menyisakan satu lampu tetap menyala

Televisi hitam putih terbiasa berdiam sebagai saksi
Dua puluh lima penggalan kisah terus
berulang berputar bagai bianglala yang
selalu membawa tawa bahagia

Anggukan mengerti, dan komat kamit
mulut mengucap doa
Aku duduk bersila dengan cerita ribuan tahun lalu
dibangkitkan seperti duduk Bersama

Dua puluh lima nama, aku hafal seperti nyanyian
Dia Adam sebagai yang pertama
Setelah shalat isya selesai surau tegakkan


Kembali Pulang

Sirnalah sudah sirna sebuah mimpi
Tergerus oleh waktu aku tak bisa melawan
Terlalu lemah untuk kami yang tak mendapat jatah
cipratan Qarun menyimpan petaka

Semua bilang system berkeadilan,
semua sama rasa sama rata
Hari ini ia kembali pulang,
setelah mengembara membuktikan sebuah keyakinan

Bumi yang adil, bumi yang penyayang
212 bangsa tempat iya berpulang
Menahan pedih tanpa dollar pering
Dia keras kepala, kepala batu dengan jeruji besi melingkar kataku

Aku mengingatkan ketika suaraku tidak lagi merdu
Kebaikan yang kau anggap sumber kehidupan akan membunuhmu
Rasa welas tidak ada untuk kita yang tidak memiliki sepanci beras
212 yang tertulis dimanapun akan tetap menyakitkan

Mengingatkan pada suara lemah penebar benih kebaikan
Kita yang tidak menanam tidak akan pernah
mencicipi buahnya, katamu


Nabiku, Panutanku

(Karya: Asty Kusumadewi)

Sungguh yaa Nabi
Engkaulah nabi terakhir
Umat islam merindukanmu
Umat islam mendambakanmu

Syafaatmu kami tunggu
Kelak di akhirat-Nya
Semoga kita akan bersama
Bersenang-senang di Surga-Nya

Nabi Muhammad panutanku
Nabi Muhammad idamanku
Nabiku yang selalu tabah
Menghadapi segala cobaan
Semoga aku bisa sepertimu


Untuk itulah, sebuah contoh puisi tentang rindu yang islami. Contoh puisi rindu kepada Nabi Muhammad diatas, ataupun beberapa contoh puisi tentang 25 nabi.

Puisi Rindu Kekasih Yang Jauh

Ingin memberikan sebuah contoh puisi rindu kekasih yang jauh? Puisi rindu LDR untuk pacar? Bisa pastinya, Anda dapat memberikan ini lewat pesan di WhatsApp.

Dijamin, puisi ini dapat memberikan sentuhan yang berkelas dalam memberikan pujian dan puisi rindu ini pasti luar biasa jika kalian bacakan pada saat video call ataupun voice note.


Aku Rindu
(Karya: Asty Kusumadewi)

Jauh disana
Membentang pulau
Membentang lautan
Dirimu disana tanpa diriku

Aku rindu bagian kita bersama
Menyatu di dalam nada
Bercanda ceria bersama
Bercerita tentang indahnya dunia ini

Aku rindu
Akan kebersamaan kita
Yang biasa kita lalui bersama
Semoga cepat bertemu
Sungguh, aku sangat merindu


Sedang Apa?
(Karya: Asty Kusumadewi)

Sedang apa?
Sedang dimana?
Dirimu yang jauh disana
Aku merindu
Aku mengingatmu
Di dalam setiap malamku

Kuharapkan..
Engkau baik-baik saja
Firasatku
Ingin kau cepat kembali

Dalam puisi ini
Kulampirkan rinduku
Dalam untaian kata
Semoga masuk dalam hatimu..


Cukup dua puisi rindu untuk kekasih yang jauh ya, karena tidak boleh rindu terlalu dalam. Oke?

Puisi Rindu Ibu

Ini adalah sebuah contoh puisi tentang rindu ibu, semoga bisa diobati ya kangen sama ibunda!

Ibunda
(Karya: Asty Kusumadewi)

Rintik air mataku
Jatuh menetes membasahi jilbabku
Merindu masakanmu
Merindu kehangatan pelukanmu

Aku rindu bercerita denganmu
Aku rindu bersenda gurau denganmu
Aku rindu menikmati malam denganmu
Ibundaku, aku sungguh rindu


Contoh puisi tentang rindu ibu diatas dua bait cukup bukan mengingatkanmu tentang Ibunda?

Puisi Rindu Ayah

Ini adalah sebuah contoh puisi rindu kepada Ayah yang dapat kami sertakan.

Bersama Ayah
(Karya: Asty Kusumadewi)

Tampan parasmu
Gagah tubuhmu
Manis senyummu
Kuat tulangmu

Bersamamu
Aku hidup dengan tenang
Menikmati alam
Diajarkan tentang kehidupan

Kini aku jauh denganmu
Berbeda kota
Interaksi hanya via suara
Ayahku
Aku sungguh merindu


Bagaimana tentang puisi rindu tentang ayah diatas? Jangan lupa pulang untuk menjenguk sang ayah dan ibu ya!

Demikianlah contoh puisi tentang rindu, baik rindu kepada agama, rindu kepada sahabat, rindu kepada orang tua dan lain sebagainya.

Semoga dapat memahami maknanya ya dari contoh puisi rindu theinsidemag.com yang telah kami bagikan. Salam sukses kalian semua!

Originally posted 2021-10-26 11:33:11.

3 thoughts on “Puisi Rindu”

    • InsyaaAllah akan selalu update. Apakah kamu punya puisi rindu yang lainnya? Silakan berkomentar.

      Reply

Leave a Comment