Teks Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mana menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Sudah tahu contoh teks anekdot?
Jika belum, tentunya disini para readers jelas akan memahami lebih lanjut mengenai teks anekdot beserta penjelasan lengkapnya.
Anekdot sendiri bisa saja sesingkat pengaturan dan provokasi dari sebuah kelakar. Anekdot sendiri identik dengan lucu dan biasanya berdasarkan pada kejadian nyata.
Anekdot melibatkan orang-orang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya di suatu tempat yang dapat diidentifikasi.
Sekilas itulah penjelasan singkat mengenai teks anekdot, lalu sebenarnya apa saja yang akan kita bahas saat ini? Tentu, keseluruhan yang berkaitan dengan anekdot.
Maka dari itu, perlu readers simak baik-baik dan memahami apa saja yang termasuk dalam pelajaran anekdot bahasa Indonesia.
Pengertian Teks Anekdot
Teks Anekdot adalah cerita singkat yang mengandung unsur lucu dan mempunyai maksud untuk melakukan kritikan. Teks anekdot biasanya bertopik tentang layanan publik, politik, lingkungan dan sosial.
Secara umum itulah pengertian teks anekdot. Fyi, anekdot terkadang bersifat sindiran alami. Anekdot sering digunakan untuk membuka dan mencela kejahatan.
Kata anekdot di dalam bahasa Yunani berarti “tidak diterbitkan” jika diartikan secara harafiah maka artinya adalah tidak dikeluarkan.
Secara bertahap, makna anekdot dipakai untuk setiap kisah singkat yang digunakan untuk menekankan atau mengilustrasikan apapun poin yang pembuat inginkan.
Fungsi Teks Anekdot
Di dalam sebuah teks, tentunya memiliki fungsi sendiri apa yang ingin menjadi pilar. Anekdot memiliki beberapa fungsi yaitu:
- Fungsi Primer, sebagai sarana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan dan sebagainya.
- Fungsi Sekunder, sebagai bahan hiburan, sebagai analogi atau contoh dalam menjelaskan sesuatu sebagai penarik perhatian dan sebagainya.
Itulah merupakan dua fungsi dasar anekdot secara umum. Sampai sini apakah sudah paham?
Tujuan Teks Anekdot
Apa sih tujuan dari teks anekdot? Berikut ini adalah 4 tujuan anekdot :
- Menghibur pembaca.
- Membangkitkan tawa para pembaca.
- Sarana mengkritik dan menyindir.
- Menggambarkan karakter-karakter dengan singkat dan langsung pada intinya.
- Mengandung makna seputar kenangan-kenangannya.
Pada intinya tujuan itu sama dengan apa saja yang ingin di capai. Untuk anekdot, sudah jelas tujuan yang akan dicapai adalah seperti 4 point diatas.
Jenis-Jenis Anekdot
Adapun untuk jenis-jenis teks anekdot dalam bahasa Indonesia ada 2, yaitu:
1. Anekdot Lisan
Anekdot lisan merupakan salah satu jenis teks anekdot yang memiliki bentuk singkat dan mudah untuk langsung dikatakan. Berikut adalah contoh anekdot lisan:
- KUDIS = KUrang DISiplin
- TBC = Tekanan Batin Cinta
- KRAM = Kurang teRAMpil
- ASAM URAT = Asal Sampai Kantor, terus URing-uringan Atau Tidur
- ASMA = Asal Mengisi Absen
- PUCAT = PUlang cePAT
- GINJAL = Gaji Ingin Naik tapi kerJAnya Lambat
- TUGAS = TUru GASik
- KUHP = Kasih Uang Habis Perkara
- UUD = Ujung Ujung Duit
Itulah merupakan beberapa macam contoh-contoh anekdot lisan yang dapat kami bagikan. Ada anekdot lisan lain selain diatas?
2. Anekdot Teks
Anekdot teks adalah jenis anekdot yang cukup panjang karena harus dengan membacanya baru akan mengetahui maksud dan makna dari teks anekdot tersebut.
Untuk contoh dari anekdot teks adalah sebagai berikut:
Seorang Isaac Newton
Guru: “Anak-anak.. kalian tau awal mula Isaac Newton menemukan hukum gravitasi?”
Murid: “Tidak pak.. ceritanya singkat saja pak, kelas lain sudah pada pulang pak.”
Guru: “Bagaimana kalian bisa menjadi Isaac kalau pikiran hanya pulang. Dahulu Isaac mengetahui hukum gravitasi ketika ia duduk di bawah pohon lalu berpikir kenapa buah ini jatuh?”
Murid: “Oh gitu ya pak, berarti jika Isaac hanya duduk di kelas dan baca buku seperti saat ini tidak akan menemukan apa apa ya…”
Bagaimana? Apakah kalian paham inti dari sebuah anekdot diatas? Seni lawaknya cukup menggelitik dan menghibur sekali. Terutama.. #bagiyangtautauaja 😀
Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot
Kaidah kebahasaan adalah aturan yang sudah pasti berkaitan dengan kebahasaan yang digunakan ataupun aspek kualitas/ciri khas yang menonjol pada suatu teks.
Ciri-ciri kaidah kebahasaan teks anekdot secara singkat adalah:
- Menggunakan pertanyaan retoris.
- Menggunakan pengubung.
- Menggunakan kalimat seru.
- Menggunakan verba.
- Urut berdasarkan kejadian waktu.
- Menggunakan kata keterangan waktu lampau.
Adapun beberapa penjelasan lengkap kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks anekdot. Kaidah kebahasaan anekdot tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kalimat yang Menyatakan Peristiwa Masa Lalu
Kalimat ini mengandung isi yang menyampaikan sebuah kejadian atau peristiwa yang telah terjadi. Berikut, contoh kalimat yang menyatakan sebuah peristiwa.
- Pada zaman dahulu di suatu negara (yang pasti bukan negara kita) ada seorang tukang pedati yang rajin dan tekun.
- Suatu hari seorang warga dari Sukaraja mendatangi kantor polisi.
- Saat itu, suasana kelas sedang hening karena Bu Betsy sedang menyampaikan materi tentang adzab kubur.
2. Kalimat Retoris
Kalimat retoris merupakan kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban, karena jawaban dari pertanyaan yang diajukan secara umum sudah pasti dan tidak perlu ditanyakan lagi.
Berikut contoh-contoh kalimat retoris/retorik:
- Apakah kamu ingin kaya?
- Siapa yang ingin masuk surga?
- Apakah kamu punya hati?
3. Konjungsi Temporal
Konjungsi temporal adalah kata hubung yang menyatakan hubungan waktu, seperti: lalu, kemudian, sebelumnya, sejak, sambil, hingga.
Berikut contoh kalimat yang menggunaan konjungsi temporal:
- Waktu aku ke taman sekolah, aku melihat Putri berlari kemudian dia menangis.
- Aku berada di sekolah hingga sore hari.
- Selesaikan dulu PR-mu, selanjutnya kamu boleh main sepuasnya.
4. Verba/Kata Kerja
Kata kerja aksi/verba adalah kata kerja yang menyatakan subjek sedang melakukan suatu pekerjaan/aksi dan bisa terlihat tindakan atau perbuatannya.
Berikut contoh kalimat yang menggunakan verba aksi:
- Ibu sedang mengiris bawang merah di dapur.
- Untuk menenangkan hati, akhirnya Asty membaca Al-Qur’an.
- Tadi pagi, saat mata pelajaran olahraga, Fauzan berlari dengan sangat cepat.
5. Kalimat Seru
Kalimat seru merupakan kalimat yang digunakan untuk menggambarkan perasaan yang ada di dalam diri seseorang, seperti marah, kesal, sedih, gembira, dan lain-lain.
Kalimat seru atau kalimat interjeksi di akhir kalimat menggunakan tanda seru (!) dan biasanya digunakan dalam bentuk percakapan.
Berikut adalah contoh-contoh kalimat seru:
- Ih, tak sudi aku jadi pacarmu!
- Sialan, aku terjebak rayuan gombalnya!
- Asyik, besok kita ke Jepang!
- Wah, gamismu bagus banget!
- Alhamdulillah, kita lamaran!
6. Kalimat Perintah
Kalimat perintah atau biasa disebut dengan kalimat imperatif adalah kalimat yang berisi perintah tentang sesuatu hal dengan tujuan agar orang yang diperintah dapat melaksanakan perintah tersebut.
Di akhir kaimat, kalimat perintah juga menggunakan tanda seru (!). Berikut adalah contoh-contoh kalimat perintah:
- Enyahlah kamu dari kehidupanku!
- Buang sampah itu pada tempatnya!
- Jangan kamu coba merokok!
- Tolong buka jendela itu!
Diatas merupakan ciri-ciri kebahasaan teks anekdot yang telah kami bagikan. Untuk itu, pelajari lebih lanjut mengenai teks anekdot di bawah ini.
Ciri-Ciri Teks Anekdot
Adapun untuk ciri-ciri teks anekdot adalah:
- Bersifat jenaka, humor atau lucu.
- Bersifat menyindir.
- Menggelitik, karena membuat pembaca merasa terhibur.
- Bisa jadi mengenai orang penting.
- Memiliki tujua tertentu.
- Cerita karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan nyata.
- Cerita yang disampaikan hampir mirip dongeng.
- Ada anekdot lisan dan teks.
Unsur-Unsur Teks Anekdot
Menurut Sarwono (2014) bahwa unsur-unsur pembangun teks anekdot adalah:
- Tema Cerita adalah gagasan umum yang menjadi dasar dalam pengembangan seluruh cerita.
- Tokoh adalah pelaku yang ada di dalam cerita anekdot.
- Latar adalah sebuah unsur anekdot yang dibagi menjadi: latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.
- Sudut Pandang adalah teknik yang dipilih oleh pembuat cerita untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya. Sudut pandang dalam cerita dibagi menjadi 2 macam, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.
- Gaya Bahasa dan Nada , untuk gaya bahasa berfungsi sebagai penyapa gagasan, sedangkan nada merupakan ekspresi yang ditunjukkan pencerita.
Struktur Teks Anekdot
Struktur utama pembangun teks anekdot ada 5, yaitu abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Untuk penjelasan lengkap adalah sebagai berikut ini.
1. Abstraksi
Abstraksi adalah bagian pertama dari teks yang fungsinya memberikan gambaran secara jelas mengenai isi. Biasanya, ini bagian unik di dalam teks.
Abstraksi sendiri pada dasarnya bersifat opsional, namun jika abstraksi ada tentunya agar pembaca dapat langsung membayangkan.
2. Orientasi
Orientasi adalah bagian yang menunjukkan latar belakang bagaimana peristiwa terjadi atau bagian yang menunjukan awal kejadian.
Singkatnya, menjelaskan awal mengapa peristiwa itu terjadi.
3. Krisis
Krisis adalah struktur anekd0t yang berikutnya, bertujuan menghibur dan menjelaskan mengenai pokok masalah utama dengan warna unik dan tidak biasa.
4. Reaksi
Reaksi berhubungan besar dengan struktur anekdot krisis. Berisi cara penulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis.
Jadi, pada bagian ini kalian akan menangkap bagaimana cara penulis menyelesaikan masalah yang sudah dihadapi dalam cerita dengan caranya sendiri.
5. Koda
Koda adalah bagian akhir dari cerita unik. Bagian ini, bisa berisikan simpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis. Bagian ini bersifat opsional.
Untuk itu fungsi dari adanya struktur teks anekdot adalah untuk membuat teks menjadi lebih rapi dan sesuai, juga benar-benar terbentuk.
Contoh Teks Anekdot
Berikut adalah beberapa contoh teks anekdot beserta strukturnya. Semoga dapat dipahami dengan baik, anekdot ini secara singkat dan mengundang tawa.
1. Contoh Teks Anekdot Singkat
Kesetrika
Pada suatu hari yang cerah, datanglah seseorang laki-laki kerumah sakit dengan kedua telinganya yang terkena luka bakar, lalu bertemulah dengan dokter.
Dokter: “Loh, telinga Anda kenapa pak?”
Pasien: “Begini dok, tadi saya sedang menyetrika baju, nah saat saya sedang menyetrika, tiba-tiba telpon saya berdering. Karena reflek, pada saat itu setrika saya yang dipegang saya tempelkan ke telinga kiri saya dok.”
Dokter: “Oh, baik saya paham. Lalu, telinga yang kanan kenapa pak?”
Pasien: “Nah itu dia dok, si bego itu nelpon lagi.”
Struktur teks anekdot singkat diatas yang berjudul “Kesetrika” :
- Abstraksi: Suatu hari yang cerah.
- Orientasi: Datanglah seseorang laki-laki ke rumah sakit dengan kedua telinga yang terbakar.
- Krisis: Begini dok, tadi saya sedang menyetrika baju, nah saat saya sedang menyetrika, tiba-tiba telpon saya berdering. Karena reflek, pada saat itu setrika saya yang dipegang saya tempelkan ke telinga kiri saya dok.
- Reaksi: Oh, baik saya paham. Lalu, telinga yang kanan kenapa pak?
- Koda: “Nah itu dia dok, si bego itu nelpon lagi.”
2. Contoh Anekdot Lucu
Dikisahkan disebuah keluarga yang bahagia ada sepasang kaka beradik yang pergi untuk berkebun, namun tiba-tiba mereka pulang dengan tergesa-gesa.
Kakak: “Mah, tolong ini gawat, adik menelan kecoa mahh!!”
Mamah: “Astaghfirullah, kok bisa sih kak?! Ceritanya gimana? Cepet kamu panggil Ayah bawa dokter kesini.”
Kakak: “Kalau gitu tambah lama, tunggu bentar aja kecoanya mati. Soalnya kakak udah kasih adik racun serangga tadi.”
(Mamah pingsan yang ada adek malah mati)
Itulah tadi mengenai beberapa materi lengkap teks anekdot bahasa Indonesia, tentunya theinsidemag.com minta agar kalian membaca pelan saja untuk memahaminya.
Demikian, semoga menjadi amalan yang baik jika kalian membagikan cerita ini. Silakan jika ingin menanyakan di komentar atau apapun.
Originally posted 2022-04-15 14:11:55.