Teks Eksemplum

Teks Eksemplum adalah sebuah teks yang menceritakan perilaku atau pengalaman tokoh yang sebenarnya tidak diinginkan. Cerita akan dimulai dengan pengenalan dan diakhiri interpretasi dari dalam diri tokoh.

Semua orang pasti memiliki pengalaman dalam hidup baik pengalaman yang menyenangkan atau menyedihkan.

Ada beberapa orang yang ingin mengungkapkan pengalaman itu pada orang lain. Bagaimana caranya? Mereka bisa menggunakan karangan berbentuk teks eksemplum.

Karangan ini bisa ditulis oleh diri sendiri atau orang lain. Isinya adalah kejadian yang punya makna dalam hidup.

Anda bisa menuliskan 1 kejadian berarti dalam sebuah karangan menggunakan bahasa yang bagus. Bagaimana cara membuatnya? Pahami dulu pengertian hingga kaidah kebahasaannya!

Pengertian Teks Eksemplum

Teks eksemplum adalah sebuah karangan dalam bahasa Indonesia dengan tujuan menceritakan perilaku seorang tokoh. Jenis teks ini akan ditemui pada materi pelajaran Bahasa Indonesia jenjang SMP kelas IX.

Karangan jenis eksemplum punya format yang khusus. Teks ini menceritakan pengalaman hidup seorang tokoh. Pengalaman ini bisa bersifat menyedihkan atau membuat emosi.

Tapi pengalamannya harus diakhiri dengan pesan moral yang bagus. Karangan eksemplum ini harus diawali dengan deskripsi gambaran tokoh utama yang diceritakan.

Kemudian dilanjutkan dengan alur cerita mengenai pengalaman yang dilalui oleh tokoh itu. Pada akhir karangan, harus ada interpretasi yang ditimbulkan dari diri tokoh itu.

Ciri-Ciri Teks Eksemplum

Agar Anda lebih paham mengenai teks jenis eksemplum, maka berikut ini ciri-ciri yang pasti ada dalam karangan tersebut:

• Isinya adalah peristiwa sedih, kecewa, marah, atau emosi lain dari peristiwa yang tidak menyenangkan atau diinginkan oleh seorang tokoh.
• Strukturnya lengkap mulai dari bagian pembukaan, isi, dan paragraf penutup.
• Urutan peristiwa dibuat sejelas mungkin dengan memperhatikan plot yang runtut.
• Bahasa yang digunakan berjenis naratif

Struktur Teks Eksemplum

Teks eksemplum memiliki beberapa struktur, yaitu:

1. Bagian Abstrak

Bagian ini ada di pembukaan sebuah karya eksemplum. Pada bagian abstrak ini berisi gambaran besar tentang peristiwa yang akan diceritakan lebih lanjut dalam karya eksemplum.

Contohnya: Pada hari Senin kemarin aku mengalami peristiwa yang sungguh menyedihkan.

2. Orientasi

Pada bagian orientasi ini, Anda akan menuliskan mengenai gambaran tokoh utama. Bagian ini berisi uraian singkat yang mampu menggambarkan sifat, jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan latar belakang tokoh.

Orientasi juga memuat gambaran sifat tokoh secara singkat.

3. Bagian Insiden

Bisa dibilang bagian insiden adalah inti dari karya teks eksemplum ini. Pada bagian ini Anda bisa menuliskan insiden yang dialami tokoh utama.

Insiden ini biasanya ditandai dengan suatu masalah yang mengganggu atau mengusik kehidupan tokoh utama.

Pada bagian ini penting diperhatikan bagaimana Anda menyusun kronologi insiden secara runtut. Tujuannya agar pembaca bisa paham bagaimana insiden yang menimpa tokoh utama bisa terjadi.

Insiden harus ditulis dengan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami.

4. Interpretasi Tokoh

Setelah insiden dipaparkan dan diceritakan dengan runtut, maka kini Anda masuk pada bagian interpretasi. Bagian ini harus mengandung evaluasi, pesan moral, atau akibat dari masalah yang sebelumnya dihadapi oleh tokoh utama.

5. Koda

Koda adalah bagian paling akhir dari karya eksemplum. Pada bagian ini penulis harus memberikan penutup dari cerita tersebut. Koda bisa berbentuk kesimpulan atau langkah akhir yang dilalui oleh tokoh utama.

Koda bisa memuat amanat yang disampaikan penulis dengan bahasa sederhana. Amanat ini berdasarkan konflik insiden yang dialami oleh tokoh utama.

Koda harus memberikan pesan kepada pembaca untuk bijak dan belajar dari cerita dalam teks tersebut.

Unsur – Unsur Teks Eksemplum

Berikut ini unsur-unsur dari teks eksemplum:

1. Harus memiliki latar belakang cerita yang singkat. Latar belakang ini adalah deskripsi karakter dan juga waktu insiden terjadi.
2. Harus ada insiden atau kisah sedih yang menimpa tokoh utama.
3. Harus ada bagian dimana tokoh mengambil hikmah dari kejadian tersebut.
4. Teks eksemplum juga harus diakhiri dengan pesan yang ditujukan kepada pembaca agar mengambil pelajaran dari insiden tersebut.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksemplum

Siapapun bisa membuat karya eksemplum. Agar karya semakin bagus, Anda harus belajar bagaimana membuat tulisan eksemplum dengan baik.

Sebuah karangan eksemplum harus mengikuti kaidah kebahasaan berikut ini:

1. Kalimat harus dibuat dengan struktur yang komplek (SPOK).
2. Beberapa kalimat bisa menggunakan kata penghubung atau konjungsi yang sesuai.
3. Teks eksemplum juga harus menggunakan kata-kata rujukan.
4. Karangan eksemplum wajib melibatkan kata kerja (predikat).

Salah satu hal yang tak boleh dilewatkan ketika belajar membuat  karya ini adalah kaidah kebahasaannya.

Contoh Teks Eksemplum Beserta Strukturnya

Kecerobohan si Ujang

Abstrak

Ujang adalah seorang anak laki-laki berusia 10 tahun. Ia biasanya berjalan kaki saat berangkat dan pulang sekolah. Tapi pada hari itu, Ujang dijemput oleh ayahnya menggunakan motor.

Orientasi

Pada waktu itu ayah Ujang memang pulang melewati sekolah SD Taman Siswa dimana Ujang bersekolah. Karena itulah ayah Ujang memutuskan untuk sekalian menjemput anaknya. Singkat cerita, akhirnya Ujang dan ayahnya pulang bersama dengan sepeda motor.

Insiden

Ketika sudah masuk sebuah gang perumahan, Ujang mulai bosan dibonceng dengan sepeda motor. Ia pun memilih untuk mengambil handphone yang diletakkan di saku tas sekolahnya. Ia memutar tas yang ada di belakang sampai ke depan dan bisa dijangkau tangan.

Kemudian Ujang mengeluarkan handphonenya yang tipis. Ia mulai membuka kunci layer dan mencari aplikasi game kesukaannya. Ia ingin bermain game Ketika dibonceng ayahnya. Tapi tiba-tiba saja, motor mereka melewati sebuah polisi tidur yang agak tinggi.

Ujang kaget seketika dan tanpa sadar handphonenya terjatuh. Mirisnya lagi, handphone tersebut terjatuh ke dalam selokan yang berada tepat di samping jalan gang perumahan itu. Ujang pun menangis keras dan membuat ayahnya menghentikan motor seketika.

Ayahnya bertanya apa yang membuat si Ujang menangis. Lalu Ujang menjelaskan kalau baru saja handphonenya jatuh ke selokan. Sang ayah langsung turun dari motornya. Kemudian mencari di sekitar jalan gang dan selokan itu. Ia berharap handphone anaknya masih bisa diselamatkan.

Tapi ternyata selokan itu begitu hitam pekat. Sampai-sampai handphone yang jatuh pun tak kelihatan dari atas. Ujang terus menangis sedangkan sang ayah mulai memarahinya. Akhirnya mereka terpaksa pulang dengan kekecewaan.

Interpretasi

Dari kejadian hari itu, Ujang menjadi sadar apa kesalahannya. Ia sangat ceroboh dengan memainkan handphone saat dibonceng sepeda motor. Ia sadar kalau ketidaksabarannya akhirnya merugikan dirinya sendiri dan juga orang tuanya. Ia pun kini terpaksa harus hidup tanpa handphone lebih dulu.

Ayah Ujang yang awalnya marah akhirnya juga mengikhlaskan handphone anaknya hilang dalam selokan. Tapi ia juga tegas pada Ujang. Orang tua Ujang memutuskan untuk menasehatinya agar tidak ceroboh lagi dan tau bagaimana situasi yang sedang Ujang hadapi.

Koda

Sejak kejadian tersebut, Ujang sadar bahwa dimanapun ia berada, ia tak boleh ceroboh. Ia harus selalu berhati-hati. Apalagi Ketika ia pulang sendiri dari sekolah, ia harus jalan kaki dengan hati-hati. Ia juga terpaksa tak memiliki handphone lagi dan hanya meminjam dari ibunya jika ada kepentingan.

Teks eksemplum banyak digunakan dalam berbagai jenis karya. Teks ini biasanya ada dalam cerita pendek hingga novel. Teks ini dalam bentuk singkat juga kadang ada dalam kolom kreasi sastra di majalah atau koran.

Demikian dari kami mengenai materi teks eksemplum lengkap dengan strukturnya, semoga apa yang theinsidemag.com sampaikan bermanfaat ya!

Originally posted 2021-10-13 03:31:17.