Tumbuhan paku (Pteridophyta), adalah tumbuhan yang diklasifikasi masuk ke dalam jenis tumbuhan berpembuluh.
Yakni ciri-ciri tumbuhan paku atau tumbuhan berpembuluh secara umum adalah mempunyai batang, daun dan akar sempurna atau sejati.
Dengan kata lain, tumbuhan ini dapat disebut juga dengan istilah kormus atau Cormophyta.
Nah, untuk penjelasan lebih lanjut baik tentang artikel ini simak penjelasannya berikut ini!
Pengertian Tumbuhan Paku
Pengertian tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah sekelompok tumbuhan dengan sistem pembuluh sejati (Tracheophyta) tetapi tidak pernah menghasilkan biji untuk reproduksi seksualnya.
Kelompok tumbuhan ini melepaskan spora sebagai alat penyebarluasan dan perbanyakannya, menyerupai kelompok organisme seperti lumut dan fungi.
Pteridophyta sendiri tersebar di penjuru dunia, terkecuali daerah bersalju abadi dan lautan, dengan kecenderungan ditemukan tumbuh di tempat yang tidak subur untuk pertanian.
Total spesies yang diketahui sekitar 12.000, yang mana perkiraan 1.300 sampai 3000 lebih spesies diantaranya tumbuh di kawasan Malesia (kawasan mencakup Indonesia).
Pengelompokan klasik anggota tumbuhan ini (Pteridophyta, dalam arti luas, misal menurut Haeckel (1866)) pada pengetahuan terkini dianggap bersifat parafiletik.
Dari kelompok-kelompok cabang utama tumbuhan berpembuluh, satu kelompok yang mencakup paku kawat, kumpai, serta rane, ternyata memisah paling awal dari kelompok lainnya.
Kelompok tersebut sekarang dimasukkan dalam divisio Lycopodiophyta. Ini menyebabkan “Pteridophyta” sekarang memiliki pengertian luas dan sempit.
Kelompok Pteridophyta arti sempit bersifat holofiletik atau monofiletik, dan sekarang disebut Pteridophyta atau, untuk menghindari kebingungan, disebut Polypoidophyta atau Monilophyta.
Fosil paku tertua berasa; dari kala Dvon, sekitar 360 juta tahun yang lalu, tetapi suku-suku dan jenis-jenis modern baru muncul sekitar 145 juta tahun yang lalu, di awal kala Kapur, di saat tumbuhan berbunga sudah mendominasi vegetasi bumi.
Pemanfaatan tumbuhan pakuu oleh manusia terbatas. Kebanyakan menjadi tanaman hias, sebagian kecil dimakan, sebagai tumbuhan obat, atau bahan baku untuk alat bantu kegiatan sehari-hari.
Cara Hidup dan Habitat
Tumbuhan ini adalah fotoautotrof. Tumbuhan ini ada yang hidup mengambang di air, seperti Azolla Pinnata dan Marsilea Crenata.
Tetapi, biasanya tumbuhan pakuu adalah tumbuhan terestrial. Jenis tumbuhan berpembuluh ini lebih penuh di kawasan hutan hujan tropis.
Ciri Ciri Tumbuhan Paku
Seperti yang telah dijelaskan tadi di paragraf atas, secara umum ciri-ciri tumbuhan paku ialah memiliki akar, daun dan batang sejati.
Tak hanya itu saja, untuk membedakan jenis tumbuhan ini dengan jenis lainnya bisa dilihat dari habitat dan cara reproduksinya. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Batang
Ditinjau dari segi batangnya, ciri tumbuhan mempunyai batang sejati. Dimana biasanya batang ini berukuran cukup pendek, yaitu tidak melebihi dari setengah meter.
Meski begitu, Anda juga bisa menemukan beberapa Pteridophyta yang memiliki batang hingga mencapai 5 m. Seperti contoh pakis atau Cyathea sp dan paku tiang atau Alsophyla glanea.
Selain itu, dalam hal bagian batang, ada beberapa Pteridophyta yang kadang memiliki cabang, sehingga secara tak langsung mempunyai jaringan pembuluh xylem dan floem, yang bertugas untuk mengambil air dari akar, kemudian disalurkan ke seluruh tubuh.
2. Akar
Sedangkan untuk jenis akarnya, Pteridophyta memiliki jenis akar serabut atau berjenis rizoma yang tertanam di dalam tanah.
Sedangkan untuk bagian jaringan akarnya, memiliki beberapa jaringan seperti korteks, silinder pusat, dan epidermis.
Sedangkan ciri akar Pteridophyta yang terlihat secara jelas adalah, memiliki ujung yang terlindungi oleh kaliptra atau tudung akar.
Dimana bagian ini mempunyai fungsi utama untuk melindungi ujung akar saat akan menembus tunas, serta membantu melakukan proses penyerapan air dan zat makanan yang akan disebarluaskan ke seluruh tubuh tumbuhan.
3. Daun
Dengan mempunyai jenis daun sejati, secara umum daun tumbuhan paku sendiri biasanya memiliki warna hijau, sehingga daun Pteridophyta memiliki klorofil, yang bermanfaat sehingga untuk membuat makanannya sendiri dengan proses fotosintesis.
Membahas tentang daun, jenis daun tumbuhan ini memiliki dua macam, yaitu sporofil dan tropofil.
Dimana sporofil ialah jenis daun yang mempunyai tugas dalam menghasilkan spora, sedangkan tropofil ialah jenis daun yang mempunyai tugas dalam proses asimilasi.
4. Perkembangbiakan
Sedangkan ditinjau dari perkembangbiakannya, ciri tumbuhan paku ini adalah memiliki 2 cara perkembangbiakan, yakni secara generatif dan vegetative.
Dimana perkembangbiakan secara generatif, ialah perkembangbiakan yang melibatkan sel kelamin betina atau sel telur dengan sel kelamin jantan atau spermatozoid.
Sedangkan untuk perkembanganbiakan secara vegetatif, ialah berkembangbiak dengan menghasilkan tunas atau spora.
5. Habitat
Dimana habitat tumbuhan ini? Ciri mendasar Pteridophyta ditinjau dari habitatnya adalah, tumbuhan jenis ini dapat hidup di 3 macam lingkungan.
Yakni di darat, air, bahkan terkadang ada jenis tumbuhan ini yang menempel di tumbuhan lain atau parasit.
Klasifikasi Tumbuhan Paku
Dengan ciri-ciri Pteridophyta diatas, maka jenis tumbuhan ini dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam atau kelas.
Nah, perlu Anda ketahui, bahwa di dunia ini terdapat jutaan jenis tumbuhan tersebut, bahkan masih ada yang belum terindikasi.
Sehingga untuk memudahkan dalam mempelajarinya, maka klasifikasi tumbuhan paku dibagi menjadi 4 kelas, yakni:
- Polypodiopsida, yakni meliputi segala Pteridophyta jenis leptosporangiataea. Untuk jumlahnya sekarang ini masih tersisa lebih dari 9000 spesies
- Psilotopsida, yakni meliputi bangsa ophioglossales dan Psilotaless. Untuk jumlahnya, saat ini hanya tersisa 92 spesies
- Equisetopsida, yakni meliputi bangsa paku ekor kuda, dan saat ini dikatakan sebagai jenis yang hampir punah. Sebab yang masih hidup di dunia ini hanya tersisa 15 spesies saja
- Marattiopsida, saat ini hanya masih tersisa sekitar 150 spesies yang masih hidup.
Jenis – Jenis
Dengan klasifikasi tumbuhan paku di atas, tumbuhan ini masih dibagi ke dalam beberapa jenis lagi, yakni berdasarkan spora dan morfloginya. Secara jelas, berikut ini ulasannya!
a. Berdasarkan Jenis Spora
Dilihat dari jenis sporanya, Pteridophyta diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Tumbuhan Paku Heterospora
Paku heterospora ialah jenis tumbuhan yang bisa menghasilkan sekaligus 2 jenis spora dengan kelamin yang berlainan, yaitu mikrospora yang berjenis kelamin jantan dan makrospora yang berjenis kelamin betina.
Contoh tumbuhan paku yang masuk ke jenis Heterospora yaitu semanggi atau Marsilea crenata dan rane atau Selaginella.
2. Tumbuhan Paku Homospora
Berbeda dengan Heterospora yang bisa menghasilkan 2 jenis pora, maka Homo spora merupakan jenis tumbuhan berpembuluh yang hanya bisa menghasilkan 2 jenis spora saja.
Adapun contoh tumbuhan paku jenis ini ialah, paku kawat atau Lycopodium cernuum dan suplir atau Adiantum Cuneatum.
3. Tumbuhan Paku Peralihan
Sedangkan untuk jenis tumbuhan paku ini, yakni bisa menghasilkan 2 jenis spora yang mempunyai bentuk dan ukuran sama, dengan jenis kelamin yang berbeda.
Disebut sebagai peralihan, sebab tumbuhan berpembuluh (paku)ini memang peralihan antara paku heterospora dan paku homospora.
Adapun contoh paku peralihan ini yaitu , paku ekor kuda atau Equisetum debile.
b. Berdasarkan Morfologi
Sedangkan dilihat dari segi morfologinya, tumbuhan berpembuluh diklasifikasikan menjadi 5 jenis, yaitu:
1. Tumbuhan Paku Purba atau Psilopsida
Dikatakan sebagai paku purba, sebab jenis tumbuhan ini telah hidup sejak zaman purba, sehingga tak jarang ada yang hanya ditemukan dalam bentuk fosil saja.
Adapun ciri-ciri tumbuhan paku purba yakni:
- Homospora, yang hanya menghasilkan 1 jenis spora
- Memiliki jenis batang yang berklorofil dan mikrofil
- Tak memiliki daun dan akar sejati
- Habitatnya aslinya yakni di daerah tropis dan subtropis
- Spesies yang masih hidup sampai saat ini, hanya tersisa 10 sampai 13 jenis saja
- Sporagiumnya terdapat di bagian ketiak daun, atau yang dikenal dengan nama sinangium.
2. Tumbuhan Paku Ekor Kuda
Sampai sekarang ini, paku ekor kuda hanya tersisa sekitar 25 spesies saja. Paku kuda atau Sphenopsida, umumnya tumbuh di daerah tepian sungai yang lembab atau di belahan bumi utara yang memiliki iklim subtropis.
Untuk ciri-ciri tumbuhan paku ekor kuda secara lengkap yakni:
- Mempunyai tinggi mencapai 1 m hingga 4,5 m
- Mempunyai batang yang bercabang dan berbentuk ulir atau lingkaran seperti ekor kuda
- Bagian Sporofit-nya berdaun kecil atau mikrofil, serta berbentuk sisik yang ber-silika
- Struktur batangnya, berongga serta beruas-ruas
- Mempunyai batang, akar, dan daun sejati
- Bagian sporangium berada di strobilus serta hanya menghasilkan satu jenis spora.
3. Tumbuhan Paku Sarang atau Asplenium Nidus
Dikatakan sebagai paku sarang, karena tumbuhan ini memang mempunyai bentuk sarang burung.
Adapun ciri-ciri tumbuhan paku sarang yakni:
- Memiliki daun dengan jenis tunggal
- Batangnya berukuran pendek, dan tertutup sisik lebat nan halus
- Mempunyai jenis akar kokoh dan rimpang
- Serta bagian tajuk-nya berukuran besar dan bagian ental-nya memiliki panjang sekitar 150 cm.
4. Tumbuhan Paku Sejati atau Pteropsida
Adapun ciri-ciri tumbuhan paku sejati:
- Memiliki daun, batang, dan akar sejati
- Habitatnya di daerah tropis dan subtropis
- Memiliki batang dengan ukuran yang bervariasi
- Jenis batangnya berada di dalam tanah atau disebut dengan rizoma.
- Gametofitnya bersifat uniseksual dan biseksual.
5. Tumbuhan Paku Kawat atau Lycopsida
Menurut sejarah, paku kawat ini telah hidup pada masa Devonian, dan pada masa karboniferus jenis ini telah mengalami perkembangan dengan ukurannya mencapai 3m.
Adapun ciri ciri tumbuhan paku kawat yakni:
- Tiada bersifat parasit
- Mempunyai akar, daun dan batang sejati
- Bagian batangnya memiliki kawat dengan tekstur gada
- Sedangkan ujung batangnya tersusun dari sporofil
- Habitatnya di daerah tropis
- Bersifat homospora atau hanya menghasilkan 1 jenis spora, serta bersifat heterospora yang bisa menghasilkan 2 jenis spora.
Manfaat
Jenis tumbuhan ini yang dimanfaatkan bagi keperluan manusia adalah Semanggi, yang mana dimakan sebagai sayur.
Sedangkan untuk Paku Rane digunakan sebagai obat untuk mengobati luka. Lantas, Azolla Pinnata digunakan sebagai pupuk hijau tanaman padi di Sawah.
Untuk Paku Sarang Burung, Suplir dan Paku Tanduk Rusa sebagai tanaman hias.
Dengan mengetahui klasifikasi, jenis-jenis, ciri-ciri dan manfaat tumbuhan paku, maka Anda bisa mengerjakan soal-soal mengenai hal ini.
Demikian dari kami theinsidemag.com apabila ada pertanyaan mohon cantumkan di komentar. Terimakasih, semoga bermnafaat!
Originally posted 2022-05-14 14:21:40.
1 thought on “Tumbuhan Paku”